TEMPO.CO, Tel Aviv - Pekan lalu, Israel merilis database kepada publik yang menyebutkan bahwa 400 ribu anak-anak Yahudi hilang sejak 1950.
Kabar yang dimuat di koran Times of Israel itu mengatakan, ketika terjadi migrasi massal dari berbagai wiayah di seluruh dunia ke Israel pada 1950-an, ada banyak kasus bayi diculik dari rumah sakit dan kamp pengungsi.
"Bayi-bayi yang diculik itu terutama warga Yahudi Yaman. Mereka disiapkan untuk diadopsi baik di dalam maupun luar Israel," tulis Middle East Monitor, Senin, 9 Januari 2017.
Pihak berwenang Israel biasanya menolak melakukan investigasi lebih lanjut mengenai kabar tersebut dan menutup kasusnya. Israel menemukan sejumlah kuburan bayi yang tewas akibat penculikan di rumah sakit.
Jenazah bayi itu tidak ditunjukkan kepada orang tua dan lokasi pemakaman. Banyak yang menduga itu adalah bagian dari konspirasi Ashkenazi, cabang dari Yudaisme yang dianut oleh sebagian besar kaum Yahudi Eropa.
"Selama 60 tahun, masyarakat tidak tahu bagaimana nasib anak-anak mereka. Namun demikian, mereka bisa mengakses seluruh informasi mengenai anak hilang dalam beberapa menit," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN