TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia memutuskan menghentikan proses pencarian pesawat Malaysian Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dalam dua pekan mendatang.
Seperti dilansir ABC, Sabtu, 7 Januari 2017, pengumuman oleh Menteri Perhubungan Malaysia Liow Tiong Lai ini dilakukan menyusul pencarian mencakup wilayah perairan mencapai sekitar 120 ribu kilometer persegi sebagai lokasi diduga jatuhnya pesawat.
Penyidik pencarian MH370 pada Desember 2016 sempat merekomendasikan proses wilayah pencarian diperluas lagi sekitar 25 ribu kilometer persegi ke daerah lebih ke utara di Samudra Hindia setelah sempat mencari di lokasi yang keliru.
Namun, kepada wartawan pada Jumat lalu, Liow Tiong Lai menyatakan pencarian resmi akan selesai karena tidak ada "petunjuk kredibel".
Menurut dia, laporan terbaru oleh koordinator pencarian, Biro Keselamatan Transportasi Australia, akan selesai dalam satu atau dua minggu mendatang.
"Misi pencarian akan segera berakhir. Setelah itu, setiap keputusan berdasarkan laporan akan dilakukan nanti," ujar Liow, seperti dilaporkan kantor berita Bernama.
Laporan ini, ucap dia, akan tersedia secara online.
Saat hilang, pesawat MH370 sedang dalam penerbangan rute Kuala Lumpur-Beijing pada 8 Maret 2014 dengan membawa 239 penumpang dan awak, yang sebagian besar dari mereka adalah warga negara Cina dan beberapa di antaranya warga negara Indonesia.
Kasus hilangnya MH370 telah menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar. Keluarga korban banyak yang menyerukan pencarian dilanjutkan dan diperluas cakupan pencariannya ke daerah lain.
Liow menuturkan tiga negara yang terlibat dalam pencarian, yakni Malaysia, Australia, dan Cina, akan bertemu sebelum 28 Januari 2017 untuk memutuskan tindakan berikutnya.
Bulan lalu, Australia menolak rekomendasi untuk memperpanjang pencarian merujuk pada kurangnya "bukti kuat".
Sebanyak 33 buah reruntuhan yang diduga berasal dari pesawat MH370 telah ditemukan, termasuk bagian sayap dan ekor di tepi Mauritius, Pulau Reunion, milik Prancis di Samudra Hindia, Mozambik, Tanzania, dan Afrika Selatan.
ABC | DAILY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca:
Bagian Sayap Pesawat di Mauritius Dipastikan Milik MH370
Malaysia Akui Pilot MH370 Punya Simulator Penerbangan