TEMPO.CO, Jakarta - Istri Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Michelle Obama, berurai air mata ketika menyampaikan pidato perpisahannya kepada publik, Jumat, 6 Januari 2017. Michelle tampak begitu emosional dalam mengungkapkan perasaannya dan pesan-pesan pribadinya, khususnya terkait dengan pemberdayaan pendidikan, salah satu fokus besarnya selama ini.
“Menjadi ibu negara untuk kalian semua adalah kehormatan terbesar dalam hidup saya, dan saya berharap saya telah membuat kalian bangga,” ujar Michelle kepada masyarakat yang hadir di East Room, Gedung Putih, seperti dilansir dari New York Times, Sabtu, 7 Januari 2017.
Michelle berpidato selama kurang-lebih 21 menit, bersuara tentang harapannya masyarakat AS tidak lagi harus kembali takut akan keberagaman dan eksklusivitas kelompok tertentu. Secara tidak langsung hal ini ditujukan kepada Presiden AS terpilih, Donald Trump.
“Keberagaman kita yang gemilang, keberagaman dalam keyakinan, warna kulit, dan kepercayaan bukanlah suatu ancaman untuk kita, tapi itu adalah yang menjadikan kita seperti sekarang,” ucap ibu dari Sasha dan Malia itu.
Michelle berpesan, khususnya kepada kaum muda AS, agar selalu menghormati sesamanya dan tidak mengucilkan satu orang pun, karena semua orang memiliki hak yang sama untuk menjadi dirinya sendiri dan hidup di AS. “Kita sudah hampir selesai,” katanya disertai senyuman lebar kepada para tamu di hadapannya.
NEW YORK TIMES | GHOIDA RAHMAH