TEMPO.CO, Washington, DC – Memberikan pidato terakhir sebagai Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama tak kuasa menahan rasa haru.
Peristiwa menyentuh ini dilaporkan The Washington Post, Sabtu, 7 Januari 2017, saat Michelle menerima kunjungan para pendidik dalam acara penghargaan penasihat sekolah 2017 di Gedung Putih, Washington, DC.
Michelle mengucapkan pujian dan penghargaan tinggi kepada para pendidik di seluruh Amerika Serikat, “Yang bekerja dari hati setiap hari untuk mendidik generasi muda kita. Sangat tepat jika saya mengakhiri peran sebagai ibu negara dengan mengucapkan terima kasih kepada Anda semua.”
Suaranya kemudian bergetar menahan rasa haru dan isak tangis, ketika ia menambahkan, “Menjadi ibu negara adalah kehormatan tertinggi bagi saya. Semoga saya dapat menjadi kebanggaan Anda.”
Para pendidik yang berdiri di belakang Michelle pun tak urung meneteskan air mata mendengar pidato ini. Mereka kemudian bertepuk tangan dan menawarkan pelukan untuk Michelle.
Perasaan haru dan emosional ini tampaknya dibayangi kekhawatiran dan ketakutan menyusul perpecahan yang terjadi di Amerika Serikat setelah pemilihan presiden lalu. Namun Michelle tidak sedikit pun menyebut nama presiden terpilih Donald Trump.
Ia kemudian menujukan pidatonya untuk generasi muda Amerika Serikat. “Kalian akan menghadapi masa sulit. Tetapi saat kalian berpikir untuk menyerah, ingatlah tentang kekuatan yang membawa saya dan suami ke Gedung Putih hampir satu dekade silam. Kekuatan Harapan.”
L THE WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca:
Pesan di Balik Baju Gucci Michelle Obama