TEMPO.CO, Washington—Bekas Direktur CIA, James Woolsey, mengumumkan mundur dari posisi penasihat intelijen presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.
Seperti dilansir The Independent, Jumat 6 Januari 2017, Woolsey memutuskan mundur setelah sejumlah laporan menyebut ia tak lagi diajak dalam sejumlah pembicaraan penting intelijen yang dipimpin Trump.
“Tuan Woolsey berharap presiden terpilih dan timnya akan sukses saat bekerja nanti,” demikian pernyataan juru bicara Woolsey, Jonathan Franks, seperti dikutip The Independent.
Woolsey menuai kritikan kubu Trump setelah wawancara dengan CNN pekan lalu. Dalam wawancara dengan Jim Scuitto, ia menyebut Trump mungkin "bermain-main dengan kita,” soal isu peran Rusia dalam peretasan email Komite Nasional Demokrat dan ketua tim kampanye Hillary Clinton, John Podesta.
“Ada kemungkinan ia (bercanda) sedikit,” kata Woolsey menanggapi pernyataan Trump dalam perayaan Malam Tahun Baru di Mar-A-Lago, Florida. Trump mengatakan ia akan menyampaikan isyu peretasan itu pada Selasa atau Rabu pekan ini.
Trump berkicau dalam akun Twitternya pada Selasa pekan lalu dan menyebut laporan intelijen soal Rusia diundur hingga Jumat. “Aneh sekali.”
Woolsey juga mengabaikan laporan intelijen oleh bekas anak buahnya soal peranan Rusia dalam peretasan pada pemilu presiden lalu. “Dengan kecanggihan teknologi saat ini, saya akan lebih berhati-hati menyebut Rusia di balik semua tudingan peretasan. Mungkin Rusia adalah dalang, tapi bisa juga pihak lain,” tutur dia kepada CNN.
BUSINESS INSIDER | THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI