TEMPO.CO, Skopje — Jatuh cinta dapat terjadi pada siapa saja. Termasuk kepada seorang penjaga perbatasan Makedonia dan pengungsi Irak.
Kisah yang dilansir The Independent, Kamis, 5 Januari 2017, ini menjadi cerita langka, karena perbatasan Makedonia selama ini dikenal dengan perlakuan kejam terhadap pengungsi asal Timur Tengah dan Afrika Utara yang membanjiri Eropa sejak dua tahun terakhir.
Noora Arkavazi, 20 tahun, meninggalkan Diyala, Irak, bersama keluarganya. Mereka kemudian mencapai perbatasan berlumpur Makedonia pada Maret 2016.
Setibanya di perbatasan, Noora mengalami demam tinggi dan membutuhkan perawatan secepatnya. Keluarga Noora pun diminta menghubungi penjaga yang dapat berbahasa Inggris, Bobi Dodevski. Hanya dalam sekejap, Bobi jatuh cinta kepada Noora.
“Saya pernah bertemu banyak gadis. Tapi ada sesuatu yang spesial di mata Noora. Saya berjanji dalam hati akan meminangnya menjadi istri,” kata Bobi kepada BBC.
Hal ini diakui seorang kolega perempuan Bobi. Bahkan kawannya menyebut sang gadis muda berhasil menyita pikiran Bobi selama dia bertugas.
Noora kemudian dirawat oleh Palang Merah dan menanti tujuan akhir mereka ke Jerman di kamp Tabanovce, di perbatasan Serbia-Makedonia.
Setelah kondisinya kembali pulih, Noora bekerja membantu Palang Merah. Hubungannya dengan Bobi pun semakin dekat. Ia mulai bersimpati kepada Bobi karena perlakuannya terhadap anak-anak pengungsi jauh lebih ramah dibanding penjaga lain.
Selama 2016, Makedonia terkenal karena perlakuan kejamnya terhadap pengungsi. Para penjaga perbatasan kerap melemparkan gas air mata dan teknik antihuru-hara lain terhadap para pencari suaka. Namun Bobi memperlakukan Noora dan keluarganya dengan baik.
Sebulan setelah mereka berkenalan, Bobi mengajak Noora makan di sebuah restoran, dan melamarnya. Lamaran itu harus diulang hingga sepuluh kali untuk meyakinkan sang pujaan hati. Tentu saja Noora tak mengira hal ini terjadi. Ia adalah muslim Kurdi sedangkan Bobi penganut Kristen Ortodoks.
Namun melihat kesungguhan Bobi, Noora pun menerima lamarannya dan pasangan ini menikah di Kota Kumanovo pada Juli lalu.
Kini Noora telah menemukan rumah baru. Bersama tiga anak Bobi dari pernikahan terdahulu, pasangan ini tengah menanti anak mereka yang akan segera lahir.
BBC | THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca:
Kegigihan Bocah Pengungsi Irak yang Kehilangan Kakinya
Intip Keceriaan Anak-anak Pengungsi Irak saat Belajar