TEMPO.CO, San Francisco - Perilaku rasialis di butik mewah Versace di San Francisco, Amerika Serikat, dibongkar oleh karyawan butik itu, Chris Sampino, 23 tahun. Sampino, keturunan Afrika-Amerika, mengungkapkan bahwa semua karyawan Versace diminta mengucapkan “D410”, kode untuk pakaian warna hitam yang merupakan kode peringatan jika ada pembeli berkulit hitam berbelanja di butik tersebut.
Sampino menjelaskan, dia diminta manajernya memegang pakaian warna hitam saat menyebut kode D410. "Sehingga tidak ada yang tahu apa yang kamu bicarakan," kata Sampino seperti dikutip dari Daily Mail.
Tak hanya pengunjung berkulit hitam yang mengalami diskriminasi rasial di butik mewah Versace. Sampino juga mengalami diskriminasi oleh sang manajer yang memperlakukannya berbeda dengan karyawan yang bukan keturunan Afrika. Ia tidak diikutkan dalam pelatihan yang selayaknya.
Sampino bahkan kemudian dipecat setelah manajernya tahu dia keturunan Afrika-Amerika. Sang manajer beralasan, Sampino tidak paham barang mewah atau kehidupan glamor. Saat dipecat, Sampino tidak mendapat pesangon.
Sampino kini menunggu putusan pengadilan setelah melaporkan kasus diskriminasi ras yang dilakukan Versace.
Baca Juga:
Versace membantah pernyataan Sampino dalam berkas gugatannya. "Kami menolak tuduhan dalam gugatan itu dan kami tidak akan berkomentar lebih lanjut," ujar juru bicara Versace.
DAILY MAIL | MARIA RITA