TEMPO.CO, Jakarta – Gempa bumi berkekuatan 7,6 pada skala Richter mengguncang pesisir Los Lagos, Cile, Minggu, 25 Desember 2016. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Mochammad Riyadi mengatakan, berdasarkan hasil pemodelan tsunami dan analisis BMKG, gempa bumi tersebut menimbulkan ancaman tsunami lokal di sekitar pusat gempa.
“Tetapi tidak berdampak hingga wilayah Indonesia,” kata Riyadi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 26 Desember 2016. Ia pun mengimbau masyarakat pesisir di wilayah Indonesia agar tetap tenang. Gempa tersebut terjadi pukul 21.22 WIB berpusat di laut pada jarak 40 kilometer barat daya Kota Puerto Quellon dengan kedalaman 57 kilometer.
Peta tingkat guncangan, kata Riyadi, menunjukkan guncangan kuat terjadi di Kota Puerto Carmen, Puerto Quellon, Yaldad, Los Lagos, Puerto Cardenas, Chaiten, Puerto Ramires, Corral, Golfo De Penas, Talcahuano, Puerto Melinka, dan Trincao. Guncangan terjadi dalam skala intensitas III-IV SIG BMKG atau VI-VII MMI. “Peta ini memberikan informasi awal bahwa gempa bumi ini berpotensi menimbulkan kerusakan,” ujarnya.
Berdasarkan kedalamannya, Riyadi menjelaskan, gempa ini adalah gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme sesar naik (thrust fault). Lempeng Nazca, menurut Riyadi, menyusup di bawah Lempeng Amerika Selatan dengan laju 67 mm/tahun dan memicu deformasi batuan slab lempeng di kedalaman 57 kilometer. “Subduksi Nazca ini bergerak ke arah timur dan tersubduksi di zona Palung Peru, Cile,” tuturnya.
Pusat Peringatan Dini Tsunami Samudra Pasifik (PTWC) Hawaii sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Tsunami berpotensi terjadi di wilayah sekitar pusat gempa, seperti di Corral, Golfo De Penas, Talcahuano, dan Puerto Melinka, Cile. Hasil observasi data pasang surut air laut, kata Riyadi, mendeteksi catatan tsunami dengan ketinggian 0,08 meter di Puerto Melinka.
Menurut Riyadi, gempa tersebut terjadi pada area rekahan (rupture) gempa Valdivia pada 1960 berkekuatan 9,5 SR. Gempa ini, kata dia, memicu tsunami yang menerjang kawasan Pasifik, seperti Cile, Hawaii, Jepang, Filipina, Selandia Baru, Australia Timur, dan Kepulauan Aleutian. “Ini sebuah gempa dahsyat dengan magnitudo paling besar yang pernah tercatat dalam sejarah gempa dunia,” tuturnya.
ARKHELAUS W