TEMPO.CO, Berlin - Laporan otopsi mengungkapkan kepahlawanan sopir truk yang berusaha menggagalkan aksi terorisme di Pasar Natal, Berlin Jerman,19 Desember 2016.
Lukasz Urban, 37 tahun, seorang pengemudi truk keturunan Polandia berjuang melawan seorang terduga pelaku teror yang menabrakan truknya ke kerumunan pengunjung di pasar Natal di Berlin.
Urban adalah salah satu dari 12 orang yang tewas dalam kekejaman teroris terbaru tersebut. Laporan otopsi memperlihatkan sejumlah luka tikaman di tubuh Urban. Dia tampaknya berusaha menguasai kemudi hingga detik-detik terakhir sebelum kendaraan berat itu menabrak kerumunan.
Saat kejadian, Urban diketahui tengah memarkirkan kendaraan pengiriman bawangnya di dekat lokasi kejadian di Friedrich-Krause-Ufer, Moabit. Ia harus mengantarkan kiriman untuk diserahkan ke pabrik Thyssen-Krupp pada Selasa pagi.
Namun ketika ia tengah menikmati kebab, seseorang datang dan berusaha membajak truk. Di situlah Urban bergumul dan berusaha mempertahankan truknya. Jenazah Urban ditemukan di kabin truk, adapun pelaku telah kabur melarikan diri.
Penyidik kepolisan mengatakan bahwa melihat dari luka-luka Urban, termasuk beberapa luka tusukan, ia masih hidup sebelum penyerang menyasar ke kerumunan.
Hasil otopsi menyimpulkan bahwa Urban ditembak, di saat-saat terakhir sebelum pembantaian dan ketika truk itu berhenti. Polisi meyakini bahwa ia sempat bertarung sebelum tewas.
"Dari kondisinya, terlihat bahwa ia sempat melawan penyerang sebelum meninggal dunia," kata polisi seperti dilaporkan The Sun, 21 Desember 2016.
Polisi kini tengah memburu pria Tunisia yang diduga sebagai pelaku penyerangan berdasarkan pada dokumen yang ditemukan dalam truk.
Sebelumnya polisi Jerman telah menangkap pria Pakistan, namun melepaskannya kembali karena tidak cukup bukti. Selain itu, kelompok teroris ISIS juga telah mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
THE SUN | EVENING STANDARD | YON DEMA