TEMPO.CO, Paris – Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde divonis bersalah atas tuduhan penyalahgunaan dana publik. Tuduhan itu muncul ketika Lagarde menjadi Menteri Keuangan Prancis.
Meski divonis bersalah, Lagarde tak akan masuk bui. “Dia tidak akan menjalani hukuman penjara atau harus membayar denda,” demikian dikutip dari The New York Times, Senin, 19 Desember 2016.
Kasus tersebut bermula saat Lagarde dituduh lalai oleh seseorang dalam posisi otoritas publik, yaitu berkaitan dengan kasus arbitrase yang melibatkan Bernard Tapie, seorang taipan yang dekat dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. Dalam kasus yang terjadi pada 2007, Tapie menerima lebih dari US$ 430 juta sebagai penyelesaian sengketa dengan bank Credit Lyonnais yang sebagian milik pemerintah Prancis. Besarnya pemberian uang tersebut membuat marah publik Prancis.
Atas vonis hakim, beberapa penasihat Lagarde menyarankan agar mengambil tindakan untuk mengajukan permohonan banding atas keputusan arbitrase itu. Tapi dia menolak karena, kata pengacara Lagarde, hal itu akan mengakibatkan tuntutan hukum baru yang tinggi oleh Tapie. Lagarde bekukuh mengaku tidak bersalah selama persidangan karena menyebut tuduhan bermotif politik.
Kasus ini didengar oleh pengadilan Prancis, Cour de Justice de la République, pengadilan yang didirikan pada 1993 khusus untuk mempertimbangkan kasus pidana terhadap pejabat pemerintah. Pengadilan itu terdiri atas 12 anggota parlemen Prancis dan tiga hakim agung.
Jaksa telah menghentikan penyelidikan terhadap Lagarde pada September 2015. Namun pengadilan khusus menuntut Lagarde diadili. Keputusan itu juga bertentangan dengan pandangan kasus ini oleh jaksa. Jaksa mengatakan bukti terhadap Lagarde sangat lemah.
Saat ini Lagarde dapat meminta banding dengan alasan prosedural ke pengadilan pidana tertinggi Prancis, Cour de Kasasi. Namun pengacara Lagarde menyarankan agar tidak memohon banding karena tidak ada hukuman apa pun. Posisi Lagarde di IMF pun kini berada di bawah pengawasan.
Dalam pertemuan dewan eksekutif IMP pada Senin, 19 Desember, dewan menawarkan dua opsi, yaitu dewan bisa meminta pengunduran diri segera Lagarde atau Lagarde mengundurkan diri secara sukarela. Namun pilihan itu dianggap membutuhkan waktu, mengingat bahwa dewan hanya memiliki masa jabatan kedua pada Februari nanti.
THE NEW YORK TIMES | DANANG FIRMANTO