TEMPO.CO, Tennessee - Seorang kakek yang berprofesi sebagai Santa Claus di Amerika Serikat, tak kuat menahan kesedihannya ketika mengingat kejadian beberapa hari lalu, saat seorang bocah pengidap kanker meninggal di pangkuannya.
Kisah pilu itu bermula ketika pada pekan lalu seorang perwat di rumah sakit di Knoxville, Tennessee, AS, menelpon Eric Schmitt-Matzen untuk menghibur seorang bocah berusia lima tahun.
Menurut sang perawat, anak itu dalam kondisi sekarat dan permintaan terakhirnya adalah bertemu Santa, pria berjenggot putih berpakaian merah yang selalu hadir menjelang dan saat Natal.
Tanpa menunggu lama, dalam waktu 15 menit, Matzen telah tiba di rumah sakit dan langung bertemu dengan bocah itu. Sang bocah langsung meminta digendong Matzen yang telah berdandan sebagai Santa dan diletakan di pangkuannya. Keluarga sang bocah kemudian keluar dari ruangan dan melihat keduanya melalui jendela ruangan.
Dalam pangkuan Santa berusia 60 tahun tersebut, sang bocah lalu bercerita dan menanyakan beberapa hal, termasuk meminta saat ia meninggal agar dijemput dengan kereta kuda dan disambut oleh para peri dan kurcaci.
Lalu, ketika sang bocah memeluknya, saat itulah ia menghembuskan nafas terakhir. Matzen kemudian memberi isyarat pada keluarganya dan menyerahkan tubuh bocah itu. Ia tak kuat menahan sedih dan langsung pergi tanpa berpamitan ataupun berkata apa-apa.
"Aku menangis sepanjang perjalanan pulang. Aku menangis begitu keras. Aku bahkan tidak konsentrasi saat mengemudi," ungkap Matzen dalam linangan air mata, seperti dilansir NBC News pada Senin, 12 Desember 2016.
Bahkan dalam keputusasaan, mantan personil Angkatan Darat AS tersebut sempat berencana untuk pensiun saja sebagai Santa, karena dia tak mampu menahan situasi seperti itu lagi. Namun ketika mengingat tawa anak-anak saat bertemu dengannya, hal itu lantas menguatkannya untuk terus bekerja lagi.
NBC NEWS | USA TODAY | YON DEMA