TEMPO.CO, Tel Aviv – Patung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu didirikan di kawasan taman Rabin, dekat ke balai kota Tel Aviv, Israel. Namun, dalam hitungan jam, patung berwarna emas setinggi 4,5 meter itu dirobohkan.
Zalait, seniman warga Italia yang membuat patung Netanyahu mengatakan ia bermaksud menguji batas kemerdekaan berekspresi di Israel dengan meletakkan patung itu di taman Rabin. Patung Netanyahu itu dinamai patung Raja Bibi. Bibi merupakan panggilan akrab untuk Netanyahu.
Baca:
Arab Saudi Hukum Mati 15 Terpidana Mata-mata Iran
Negaranya Tak Dikenal, Turis Ini Ditahan Imigrasi Kazakhstan
Munculnya patung itu mengagetkan banyak warga Israel yang melintas di kawasan taman Rabin. Mereka mengambil foto dan ada yang bercanda menundukkan kepala seolah-olah menghormati patung itu, demikian dikutip dari Independent, 7 Desember 2016.
Hanya beberapa jam kemudian, Menteri Budaya Miri Regev memerintahkan agar patung itu dicopot dari lokasi taman Rubin. Regev, dalam akun Facebook-nya, menyebut patung itu sebagai ekspresi kebencian kepada Netanyahu.
Baca Juga:
Aparat Kota Tel Aviv kemudian memerintahkan Zalait untuk memindahkan patung itu. Jika menolaknya, ia akan dikenai denda. Alasannya, patung itu diletakkan di sana tanpa izin, sehingga harus dipindahkan.
Zalait tidak punya cara lagi. Ia kemudian merobohkannya dan memindahkan salah satu karya seninya itu dari taman yang mengambil nama dari mantan perdana menteri Israel, Yitzhak Rabin, yang tewas dibunuh oleh seorang Yahudi ultra-nasionalis saat berlangsung aksi unjuk rasa damai pada 1995 tersebut.
Zalati mengatakan ia sebenarnya ingin membuka debat di kalangan warga Israel tentang Netanyahu dengan memilih patung Raja Bibi ditaruh di taman lokasi Rabin dibunuh.
”Saya tertarik dengan reaksi orang Israel, dari mereka yang mengatakan ingin melihat lebih banyak patung seperti itu di taman-taman di negara itu hingga mereka yang ingin merobohkannya dengan palu,” ujarnya.
INDEPENDENT | BBC | MARIA RITA