TEMPO.CO, Hong Kong - Mantan uskup Hong Kong menyatakan Paus Fransiskus telah "mengkhianati Yesus Kristus" dengan mencoba mencapai kesepakatan dengan pemerintah komunis Cina.
Kardinal Joseph Zen mengatakan hal itu setelah Vatikan dan Beijing tengah mengadakan pembicaraan diplomatik untuk memecahkan perbedaan pendapat di antara mereka tentang bagaimana Kristen dan gereja harus berfungsi di Cina.
Simak Pula
Foto Intim Rey Utami dan Pria Bukan Pablo Hebohkan Netizen
Berbikini Hijau, Miyabi Santai di Bali
"Paus mungkin mengetahui bagaimana komunis dianiaya (di Amerika Latin), tapi dia mungkin tidak tahu para penganut komunis yang membunuh ratusan ribu kristiani," ucap uskup keenam Hong Kong yang ditahbiskan pada 2006 itu.
Zen menuturkan para uskup Cina merupakan boneka pemerintah. "Anda tidak bisa masuk bernegosiasi dengan mentalitas seperti itu, sama saja Anda mengkhianati diri sendiri dan Yesus Kristus," ujar pria 84 tahun itu.
Pemerintah Cina hanya memungkinkan orang Kristen beribadah di gereja-gereja yang dipantau negara, di mana imam dipilih pejabat politik, serta melarang menyebarkan ajaran dan iman mereka.
Baca Juga
3 Wanita Diarak Keliling Kota dan Dipermalukan, Ini Sebabnya
Terjawab, Ini Alasan Bebi Romeo-Meisya Namai Anaknya Bambang
Vatikan berniat meningkatkan jumlah umat Katolik di negara itu. Saat ini, terdapat sekitar 10 juta pemeluk Katolik di Cina. Imam Katolik menghadapi kenaikan jumlah penganiayaan dalam mempraktekkan iman mereka oleh otoritas sejak pembantaian Lapangan Tiananmen pada 1989.
Adapun pemeluk Kristen Protestan juga tengah menghadapi rintangan yang sama dengan kampanye terbaru oleh pihak berwenang di Cina timur yang menghapus lebih dari 1.200 salib dari gereja.
THE GUARDIAN | DAILY MAIL | YON DEMA
Baca Juga
Ahmad Dhani Akui Dipanggil Polda, Curiga Jadi Tersangka?
Pembelaan Ahmad Dhani Soal Nama Hewan & Tuduhan Hina Jokowi