TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump menggelar pertemuan dengan Mitt Romney, calon presiden dari Partai Republik 2012 pada Sabtu sore waktu setempat, 19 November 2016. Salah satu tokoh yang sering mengkritik Trump ini digadang-gadang bakal menjadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
Pertemuan yang berlangsung di lapangan golf pribadi Trump, New Jersey, itu sekaligus menyisihkan gesekan antara keduanya yang pernah bersitegang. Trump memberi signal positif bahwa ia akan mencari sudut pandang yang berbeda tentang kebijakan luar negeri.
Romney tampak berjabat tangan saat menemui Trump, kedua tangan mereka saling menggenggam. Romney dan Trump nampak berbasa-basi. Momen itu terlihat saat Trump menempatkan tangannya di punggung Romney. Mereka kemudian berjalan bersamaan dan menghilang di balik pintu cokelat besar dengan Wakil Presiden terpilih Mike Pence.
Romney mengatakan telah berdiskusi panjang dan mendalam soal kepentingan yang signifikan bagi Amerika Serikat, setelah lebih dari satu jam keduanya berbincang di dalam. Dalam pertemuan itu, dia dan Trum saling bertukar pikiran dalam menjalankan pemerintahan yang baru.
"Saya menghargai kesempatan berbicara dengan presiden terpilih ini. Dan saya berharap hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan segera dilakasanakan," kata Romney.
Baca Juga:
Setelah pertemuan, Trump tampak mengantar Romney hingga keluar pintu. Saat Romney disapa awak media yang telah menunggunya, Trump sempat bersorak dengan mengatupkan tangan pada mulutnya kepada rombongan wartawan. "Pertemuan berlangsung luar biasa," ujar Trump.
"Yang bisa saya katakan di antara kami ada kesepakatan yang jelas," kata Trump saat berada di samping Romney.
Ketika ditanya awak media apakah Romney berpotensi mendapatkan posisi di pemerintahannya, Trump tidak memberikan jawaban secara jelas. "Kita lihat saja. Dia cukup brilian, sosok yang luar biasa. Kami masih akan melihat apa yang terjadi. Tapi yang jelas ada kesepakatan yang jelas," kata Trump.
Romney dikenal sebagai salah satu tokoh yang sebelumnya menolak Trum maju sebagai calon presiden dari Partai Republik. Bahkan, Romney beberapa kali menyuarakan "Never Trump" sebagai bentuk penolakannya. Romney dinilai sering mematahkan langkah Trumpu untuk jadi calon presiden. Namun Trump justru memanggil Romney di saat ia harus menyusun kabinetnya menjelang kepindahannya ke Gedung Putih.
WASHINGTON POST | REUTERS | LARISSA HUDA
Baca juga:
Rumah Mewah Gaya Eropa Klasik Segera Dihuni Barack Obama
Kritik Donald Trump, Dosen Ini Dipaksa Ikuti Tes Kejiwaan
NB: Judul berita ini sudah diganti karena tak akurat saat menterjemahkan. Terimakasih.