TEMPO.CO, Beijing - Hujan air berwarna hitam melanda penduduk Hangzhao, Cina pada Senin pagi, 14 November 2016, yang menyebabkan rumah, kendaraan dan warga basah dengan dengan cairan berwarna hitam.
Sekitar 08.00 Senin pagi, penduduk di Hangzhou terkejut menemukan mobil mereka, jemuran dan bahkan wajah mereka berubah hitam di bawah hujan gerimis yang cepat mengubah lingkungan perumahan mereka layaknya sebuah tambang batubara.
Ternyata "hujan hitam" itu hanyalah hasil kecelakaan sebuah pabrik di dekatnya yang ditinggalkan si pemilik. Menurut laporan Shanghaiist, 'hujan hitam' tersebut adalah berasal dari sebuah pabrik yang sedang dihancurkan dekat kota tersebut.
Ketika proses penghancuran pabrik itu, karyawannya secara tidak sengaja membuat kebocoran pada tangki berisi bubuk minyak mentah. Akibatnya, bubuk berkenaan itu dibawa angin dan kebetulan sedang ada hujan yang kemudian melanda Hangzhao.
Namun, departemen perlindungan alam mengkonfirmasi bubuk minyak mentah dan kejadian tersebut tidak mendatangkan kerugian apapun. Masalah pencemaran udara Cina dilaporkan cukup parah.
Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan bahwa polusi udara di daerah sekitar Beijing pada Oktober terasa lebih tinggi dibandingkan selama periode yang sama tahun lalu. Cina bertekad untuk mengekang masalah polusi dan menjadi negara adikuasa energi bersih untuk mencegah gelombang panas, kekeringan, banjir dan masalah lainnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organiation (WHO) sedikitnya satu juta orang meninggal akibat udara kotor di Cina sepanjang 2012 .
SHANGHAIIST | REUTERS | YON DEMA
Baca Pula
Ada Rp 150 Ribu di Antara Massa Parade Bhineka Tunggal Ika
Parade Bhinneka, Penggagas: Tak Ada Hubungannya dengan Ahok