TEMPO.CO, New York - Mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani muncul sebagai calon utama untuk jabatan Menteri Luar Negeri Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump. Hal tersebut disampaikan seorang sumber yang dekat dengan Trump.
"Jika Rudy menginginkannya, dia akan mendapatkannya," kata mantan Ketua Dewan Newt Gingrich, yang juga orang dekat Trump, kepada Fox News, Senin, 14 November 2016, waktu setempat.
John Bolton, yang menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bawah Presiden George W. Bush, juga sedang dipertimbangkan untuk memimpin Kementerian Luar Negeri jika Giuliani tidak bersedia. Namun, dalam sebuah pidato di Washington pada Senin malam, Giuliani jelas menyiratkan kesiapannya menjadi menlu di kabinet Trump.
Dalam pidato selama satu jam dan sesi tanya-jawab pada kebijakan luar negeri Senin malam di Washington, DC, Giuliani menyinggung fakta terkait dengan militer dan keuangan negara-negara di seluruh dunia. Giuliani menunjukkan bahwa prioritas kebijakan luar negeri Trump akan menghancurkan ISIS dan mengupayakan perdamaian yang luas di Timur Tengah. Dia juga mengatakan pemerintah Trump akan mengatur ulang hubungan dengan Cina dan Rusia.
Giuliani, 72 tahun, merupakan pendukung setia Trump saat kampanyenya melawan calon Demokrat, Hillary Clinton. Giuliani juga sebelum ini dilaporkan menjadi calon Jaksa Agung. Dia memimpin Kota New York saat terjadi insiden 11 September 2001.
Giuliani adalah seorang pendukung paling loyal Trump. Keduanya telah menjalin pertemanan selama bertahun-tahun. Dia adalah orang yang selalu berada di belakang Trump ketika diserang berbagai kontroversi saat kampanye.
NBC NEWS | REUTERS | YON DEMA
Baca juga: Mantan Pimpinan KPK Jadi Saksi Ahli Kasus Ahok
Pelaku Bom Gereja Samarinda di Mata Sahabatnya
Begini Obrolan Intim Gatot Brajamusti dengan CT