Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakistan Berharap Indonesia Peduli Soal Warga Kashmir

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Dubes Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem. (Tempo/Natalia Santi)
Dubes Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem. (Tempo/Natalia Santi)
Iklan

TEMPO.COJakarta - Pakistan berharap masalah Kashmir menjadi perhatian Indonesia, terutama tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan India. Menurut Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem, rakyat Indonesia sangat peduli akan isu-isu Islam, tapi jarang mengangkat masalah Kashmir. 

Aqil berharap rakyat Indonesia peduli akan warga Kashmir, sama halnya dengan isu Palestina. Menurut dia, isu penindasan warga Kashmir mirip dengan situasi yang terjadi di Palestina.

“Sengketa Kashmir mirip konflik di Palestina. Warga muslim di Kashmir mengharapkan dukungan dari saudara-saudaranya di Indonesia untuk mendapatkan keadilan,” kata Aqil dalam seminar yang digelar Pusat Riset Islam dan Timur Tengah, Universitas Indonesia, yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, 10 November 2016.

Kashmir, wilayah indah di jantung Asia, telah lama menjadi pusat konflik antara India dan Pakistan. Sekitar 80 persen dari 13 juta warganya menganut agama Islam. 

Masalah Kashmir bermula saat pemerintah Inggris memberikan kemerdekaan kepada India pada Agustus 1947. Saat itu, Inggris menyetujui bahwa India dan Pakistan dipisahkan berdasarkan mayoritas agama yang dipeluk masing-masing negara bagian. Namun hal itu tidak berjalan mulus untuk wilayah Kashmir.

Menurut Aqil, mayoritas warga Kashmir tidak mau bergabung dengan India. Karena itu, selama puluhan tahun mereka memberontak. Pada 1948, Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meloloskan resolusi yang membolehkan rakyat Kashmir memilih untuk menjadi bagian Pakistan atau India. Namun India tidak mau memberikan hak tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak itu, perebutan wilayah Kashmir menelan banyak korban. Menurut data All Parties Hurriyet Conference Azad Jammu and Kashmir, 94.366 orang tewas dan terdapat 22.815 janda sejak 1989. Kasus pemerkosaan menelan 10.815 korban dan jumlah warga yatim piatu mencapai 107.569 orang.  Adapun jumlah gedung dan infrastruktur yang hancur mencapai 106.068.

Pakistan menekankan pentingnya komunitas internasional untuk mendorong implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB yang menjanjikan referendum atau plebisit bagi warga Kashmir. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan Indonesia berharap kedua negara bisa menyelesaikan konflik wilayahnya secara damai. “Jika situasi keamanan dan stabilitas tidak dijaga, bisa berpengaruh terhadap stabilitas dan keamanan secara luas. Kami terus mendorong agar masalah ini bisa diselesaikan secara damai,” ujar Arrmanatha. 

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.