TEMPO.CO, Washington - Selama kampanye, Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump terus berkoar-koar akan menghapus jaminan kesehatan Obamacare yang dibuat Presiden Barack Obama sejak 2010. Trump juga berjanji bakal mencabut Undang-Undang tentang Perawatan Terjangkau.
Dikutip dari laporan Washington Post, Trump ingin segera menghapus Obamacare setelah dia dilantik menjadi presiden. "Kami akan melakukannya, dan kami akan melakukannya dengan sangat, sangat cepat. Ini adalah bencana," ucap Trump, Rabu, 9 November 2016.
Baca: Trump Presiden AS: Ini Kata Putin, May, El-Sisi & Xi Jinping
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Paul D. Ryan juga menyuarakan hal sama. Ia mendukung pencabutan jaminan kesehatan yang telah menampung sekitar 20 juta jiwa warga Amerika miskin itu. "Sekarang kita memiliki Presiden Trump, yang meminta kita melakukan hal ini."
Undang-Undang Perawatan Terjangkau diberlakukan Obama sejak 2010. Asuransi itu membawa perubahan luas pada sistem perawatan kesehatan di Amerika. Wakil Presiden Kaiser Family Foundation Larry Levitt kaget dengan rencana Trump tersebut. "Saya tidak berpikir telah terjadi pembalikan manfaat publik yang akan besar seperti ini," ujar Levitt.
Baca: Pemilu AS: 10 Hal Kontroversial tentang Donald Trump
Saat ini, pendukung Affordable Care Act (ACA) telah memulai serangan balasan untuk menyalakan oposisi. Mereka berniat menggalang dukungan untuk menolak rencana Trump dari akar rumput. Berbagai kalangan bermunculan menolak rencana itu.
Rencananya, Obama akan memveto undang-undang itu. Menurut kritikus ACA, mantan Sekretaris Wakil Kepala Kesehatan Amerika Tevi Troy, itu adalah strategi yang bisa diambil Obama.
WASHINGTON POST | AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Jika Donald Trump Menang, Ini Program Kerja 100 Harinya
Pemilu AS: Warga Amerika Bikin Situs Imigrasi Kanada Jebol