TEMPO.CO, Los Angeles - Kepolisian Los Angeles melaporkan adanya insiden penembakan oleh seseorang di dekat tempat pemungutan suara (TPS) Azusa, Los Angeles, saat berlangsungnya pemilihan umum Amerika Serikat pada Selasa, 8 November 2016, waktu setempat.
Aksi penembakan ini menewaskan satu orang dan membuat tiga warga pemilih di tempat itu mengalami luka-luka.
Baca Juga
Donald Trump Lakukan 4 Hal Ini Jika Gagal Jadi Presiden AS
Presiden Obama: Saya Memilih Hillary Clinton
Petugas kepolisian Azusa, Jerry Willison, mengatakan seorang tersangka membawa senjata berat. Dia menembakkan senapannya ke arah pemilih, warga Amerika Serikat. Seorang warga setempat yang mengetahui kejadian ini kemudian melapor ke polisi.
"Ini adalah situasi yang sangat fluktuatif dan kritis," kata Willison, seperti dikutip dari Los Angeles Times. Dia menjelaskan, polisi datang pukul 14.00 waktu setempat. Willison datang bersama sekitar 20 polisi dan mengepung pelaku.
Simak Pula
Pemilu AS: Hillary Terjepit, Mesti Kuasai 3 Negara Bagian
Pemilu AS: Rebut Ohio & Florida, Trump di Ambang Kemenangan
Petugas sempat berlindung dari serbuan tembakan pria itu. Namun polisi kemudian mendesak pria tersebut ke sebuah rumah di Blok 500 Fourth Street. Laporan sementara, tidak ada petugas kepolisian yang terluka akibat insiden baku tembak tersebut.
Seorang warga setempat, Roberto Chavez, 67 tahun, mengaku sebelumnya melihat seorang pria membawa senjata berat menyerang orang-orang. Chavez tidak dapat mengenali siapa pria tersebut. Begitu juga dengan kepolisian.
LA TIMES | AVIT HIDAYAT