Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koalisi Amerika Gempur Benteng ISIS di Suriah

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Kerumunan warga menyaksikan jalannya eksekusi mati, pria yang dituduh penyuka sesama jenis. Aksi barbar ini direkam dan disebarluas melalui media internet. Raqqa, Suriah, 4 Maret 2015. Dailymail
Kerumunan warga menyaksikan jalannya eksekusi mati, pria yang dituduh penyuka sesama jenis. Aksi barbar ini direkam dan disebarluas melalui media internet. Raqqa, Suriah, 4 Maret 2015. Dailymail
Iklan

TEMPO.CO, Raqqa - Koalisi militer Amerika Serikat yang didukung kekuatan Pasukan Demokratik Suriah (Syrian Democratic Forces/SDF) melancarkan serangan ke Raqqa, Suriah.

Serangan pada Minggu, 6 November 2016  yang diawali oleh SDF—terdiri atas kelompok pemberontak Kurdi dan Arab yang bertempur di Suriah—terus dilancarkan untuk menggempur benteng terakhir pasukan ISIS di Suriah itu.

Serangan di Suriah ini menambah tekanan terhadap milisi ISIS di Mosul, Irak, karena pada saat bersamaan ada gempuran angkatan bersenjata Irak bersama pasukan koalisi pimpinan Amerika. Pasukan SDF menyerang Raqqa seperti pasukan Irak yang bertempur di wilayah Mosul.

Menurut seorang pejabat di SDF, sebanyak 30 ribu personel SDF terlibat dalam serangan dengan nama operasi Efrat Shield itu. "Kami juga mengimbau lembaga-lembaga kemanusiaan dan bantuan internasional melakukan tugasnya bagi orang-orang di Raqqa setelah kota ini bisa dibebaskan," demikian pernyataan SDF.

Pasukan SDF menggempur ISIS di Kota Raqqa melalui dua arah, yakni dari Suluk dan Kota Ayn Issa. Lokasi dua kawasan itu sekitar 55 kilometer sebelah utara Raqqa. Pasukan SDF terus merangsek dan berhasil mencapai 10 kilometer mendekati daerah perbatasan. Pasukan tersebut mengklaim menguasai lima desa di kawasan itu sejak Sabtu malam lalu.

Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan negaranya akan memberikan bantuan berupa serangan udara. Kepada stasiun radio Prancis Europe 1, dia mengatakan pasukan teritorial lokal harus merebut kembali Raqqa dengan dukungan pesawat dari pasukan koalisi.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter menuturkan, perjuangan merebut kembali Raqqa dari ISIS tidaklah mudah. Dia membandingkan upaya itu dengan serangan terhadap ISIS di Mosul. ”Tidak mudah, tapi itu diperlukan untuk mengakhiri kekhalifahan ISIS yang melakukan serangan teror terhadap Amerika Serikat, dan sekutu serta mitra kami,” ujar Carter.

Meski begitu, operasi menggempur ISIS di Suriah tidak seperti di Mosul. Berbagai faksi dan kepentingan masuk dalam pertempuran melawan ISIS di Suriah. Sebab, selain pasukan SDF, Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dianggap Amerika sebagai kekuatan paling efektif dalam menghadapi ISIS di Suriah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun Turki, yang lokasinya paling dekat dengan Suriah, menganggap YPG sebagai organisasi teroris yang terkait dengan kelompok Kurdi dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Para pejabat Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengatakan mereka tidak akan menerima peran Kurdi dalam operasi pembebasan Raqqa. Erdogan ingin memastikan YPG tidak bisa merajut kantong-kantong Kurdi di Suriah utara hingga menjadi negara yang secara de facto bisa memperkuat PKK.

Dikutip dari Reuters, Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada akhir Oktober lalu menghabiskan lebih dari dua jam berbicara di telepon dengan Erdogan.

Menurut para pejabat Amerika, pembicaraan itu merupakan bagian dari diplomasi Gedung Putih untuk mengatasi keberatan Erdogan terhadap partisipasi pasukan YPG dalam serangan ke Raqqa.

Andreas Krieg, peneliti keamanan dan strategi kawasan timur di King’s College London, menilai Turki tidak ingin YPG atau SDF lebih berkuasa di Suriah, dan itulah alasan utama pelibatan militer negara tersebut dalam operasi ini. ”Tidak mungkin SDF mampu menghadapi pertempuran ini sendirian," ujar Krieg.

BBC | DAILYBEAST | ASSOCIATED PRESS | AL JAZEERA | SUKMA LOPPIES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.