Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendukung Trump dan Clinton Saling Memutuskan Pertemanan

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Capres AS dari Republik, Donald Trump (kiri) dan Capres Demokrat, Hillary Clinton, bertemu dalam debat kampanye presiden di UNLV di Las Vegas, Nevada, AS, 19 Oktober 2016. Ini merupakan debat terakhir mereka sebelum pemilihan. REUTERS/Mike Blake
Capres AS dari Republik, Donald Trump (kiri) dan Capres Demokrat, Hillary Clinton, bertemu dalam debat kampanye presiden di UNLV di Las Vegas, Nevada, AS, 19 Oktober 2016. Ini merupakan debat terakhir mereka sebelum pemilihan. REUTERS/Mike Blake
Iklan

TEMPO.COWashington DC - Memutuskan pertemanan (unfriend) atau berhenti mengikuti (unfollow) di laman Facebook karena perbedaan pandangan atau selisih pendapat ternyata tidak semata terjadi di Indonesia.

Salah satu topik yang dibicarakan seluruh dunia saat ini adalah pemilihan presiden  Amerika Serikat. Media sosial Facebook menyatakan demikian. Namun  mereka tidak menghitung berapa banyak orang memutuskan pertemanan gara-gara tidak sepaham atau berbeda pilihan.

Situs berita Marketwatch.com menyatakan para pengguna media sosial bisa sangat mengganggu. Saking kesalnya, membuang satu teman bisa memberikan kepuasan bahkan sebelum benar-benar 'mencoblos' saat pemilihan.

"Satu klik untuk memutuskan pertemanan bisa memberikan kepuasan yang luar biasa sebelum kita bahkan benar-benar masuk ke tempat pemungutan suara," kata Christoper Shea, seorang pekerja sosial seperti dilansir MarketWatch, 6 November 2016. "Ini sebuah kesempatan melatih keyakinan."

Menurut jajak pendapat yang digelar Universitas Monmouth, New Jersey, Amerika Serikat, sebanyak tujuh persen dari 700 pemilih menyatakan mereka kehilangan atau mengakhiri pertemanan terkait pemilihan presiden kali ini.

Dari jumlah tersebut para pendukung kandidat asal Partai Demokrat, Hillary Clinton paling banyak meng-klik tombol "unfriend" dibandingkan para pendukung calon dari Partai Republik, Donald Trump sebanyak enam persen. Tiga persen lagi para pendukung kandidat lainnya.

Hal ini menurut mereka sudah biasa terjadi di tiap musim pemilihan. Sebanyak tujuh persen menyatakan mereka kehilangan pertemanan akibat silang pendapat dalam pemilihan umum sebelumnya.  Lebih dari dua pertiga pemilih mengatakan persaingan pemilihan presiden kali ini jauh lebih buruk. Banyak retorika yang  mengundang penolakan keras dari para pemilih.

Susan Krauss Whitbourne, dosen psikologi Universitas  Massachusetts Amherst menyarankan agar orang-orang berhenti mengikuti atau "unfollow" kerabat atau teman sebelum benar-benar memutuskan hubungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khususnya, bagi para ipar. "Tapi jika Anda merasa benar-benar buruk dan berpengaruh pada kesehatan mental, membuat perasaan terpuruk, Anda tahu yang terbaik untuk dilakukan," kata dia.

Fenomena tersebut tidak saja terjadi di Amerika Serikat, tapi juga di Israel. Peneliti Universitas Tel Aviv dan Hebrew University di Yerusalem mensurvei seribu warga Yahudi-Israel pemilik akun Facebook. Hasilnya sebanyak 16 persen "unfriend" atau "unfollow" saat konflik Israel-Gaza pada 2014.

"Pemutusan pertemanan kerap terjadi bagi para pemilik akun Facebook berideologi ekstrem atau aktif secara politik," demikian bunyi kesimpulan kajian yang dipublikasikan Desember 2015, bertajuk "I Don't Like You Anymore" atau "Saya tidak suka kamu  lagi."

Sebagian besar para responden memutuskan pertemanan karena merasa tersinggung dengan status yang diunggah atau tidak setuju dengan itu.

Susan Krauss Whitbourne menyatakan orang-orang akan kembali menjalani aktivitas sehari-hari pasca pemilu.

"Jika Anda punya teman dari kedua spektrum politik, saya ucapkan selamat. Sejujurnya, dalam kehidupan lebih baik  berteman dengan beragam orang. Saya harap sebagian besar kita melakukannya. Terlibat dalam perdebatan politik tanpa harus memutuskan pertemanan adalah yang paling ideal."

MARKETWATCH | NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

3 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

12 jam lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

13 jam lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

14 jam lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.


DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

16 jam lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di markas besar PBB di New York City, AS, 8 Desember 2023. REUTERS/Shannon Stapleton
DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.


FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore


Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

1 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

1 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.


Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

1 hari lalu

Duta Besar AS yang baru untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengadakan konferensi pers untuk menandai dimulainya kepresidenan AS di Dewan Keamanan PBB untuk bulan Maret, di markas besar PBB di New York, AS, 1 Maret 2021. [REUTERS / Mike Segar]
Amerika Serikat Klaim Keanggotaan Penuh PBB Tak akan Bantu Palestina Jadi Negara

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB menilai keanggotaan penuh PBB tidak akan membantu Palestina memperoleh status kenegaraan.


Universitas di Amerika Serikat Batalkan Pidato Wisuda Lulusan Berprestasi yang Pro-Palestina

1 hari lalu

University of Southern California di Los Angeles, California, AS, 13 Maret 2019. REUTERS/Mario Anzuoni
Universitas di Amerika Serikat Batalkan Pidato Wisuda Lulusan Berprestasi yang Pro-Palestina

University of Southern California (USC) di Amerika Serikat membatalkan pidato wisuda oleh seorang mahasiswi berprestasi pro-Palestina dengan alasan keamanan.