TEMPO.CO, New Delhi - India mengusir seorang diplomat Pakistan yang diduga melakukan aktivitas mata-mata. Mehmood Akhtar ditangkap kepolisian India di gerbang Kebun Binatang New Delhi. Di sana dia bertemu dengan dua polisi India, yang diduga menjadi kaki tangannya dalam operasi pengintaian.
Kedua polisi India dan Akhtar yang bertugas di bagian visa Kedutaan Besar Pakistan di New Delhi itu ditangkap dengan sejumlah dokumen serta peta pertahanan, penempatan pasukan, dan daftar nama-nama petugas yang bekerja di sepanjang perbatasan India-Pakistan. "Terdapat kemungkinan bahwa informasi yang diperoleh berasal dari kelompok anti-nasional untuk operasi intelijen Pakistan (PIO) yang dapat mengancam keamanan nasional," kata polisi New Delhi, seperti dilansir Reuters, Kamis, 27 Oktober 2016.
Kementerian Luar Negeri India menyatakan Akhtar sebagai orang yang tidak diinginkan (persona non grata) karena melakukan kegiatan spionase. Duta Besar Pakistan di India membantah tuduhan tersebut. "Kami tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan aturan diplomatik," katanya dalam sebuah pernyataan.
Ketegangan India dan Pakistan meningkat pada September lalu, saat sekelompok pria bersenjata membunuh 19 tentara India di kamp militer di Kashmir. India menuduh tentaranya dibunuh oleh gerilyawan Pakistan. Pakistan menyatakan tidak ada kegiatan spionase di India dan menuduh India menciptakan isu untuk mengalihkan perhatian dari tindakan keras terhadap protes di bagian Kashmir yang bersengketa. "Pakistan mengutuk tindakan India yang menyatakan staf Kedutaan Besar Pakistan sebagai persona non grata," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan. Pemerintah Pakistan juga mengutuk penahanan dan penanganan pejabat diplomatiknya oleh kepolisian India.
Pakistan menuding tindakan India bersamaan dengan kampanye negatif media. "Kami menolak tuduhan India dan menganggap tindakan India telah melanggar Konvensi Wina," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.
REZA SYAHPUTRA | NATALIA SANTI