TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Toyota di Jepang merilis daftar nama pelanggan utamanya yang membeli truk pikap yang belakangan diketahui dikirim untuk milisi ISIS di Irak dan Suriah. Toyota menyebut nama empat negara dari Timur Tengah yang mensuplai truk pikap untuk ISIS, yakni Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Yordania.
Menurut daftar nama pembeli yang terdaftar di perusahaan Toyota di Jepang seperti dikutip dari Al-Alam, 23 Oktober 2016, Arab Saudi membeli 22.500 unit truk, Qatar sebanyak 32 ribu unit truk, Uni Emirat Arab membeli 11.650 unit truk, dan Pasukan Yordania membeli 4.500 unit truk. Khusus Yordania, pembayaran dilakukan sejumlah bank di Arab Saudi sebagai pinjaman.
Baca:
Bertemu Pasukan Irak, Ucapan Anak Mosul Ini Mengharukan
Disandera 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia
Milioner Richard Branson Ungkap Niat Balas Dendam Trump
Dari jumlah unit truk pikap yang dibeli empat negara di kawasan Timur Tengah itu, sebagian besar untuk dikirimkan ke teroris ISIS di Suriah dan Irak. Menurut beberapa sumber, ISIS saat ini memiliki lebih dari 6.000 unit mobil Toyota.
Sebelumnya, pasukan Amerika Serikat mengumumkan keingintahuan untuk membuktikan bagaimana ISIS mendapatkan kendaraan itu. Namun, informasi lebih lanjut menjelaskan, Washington sendiri ternyata telah terlibat untuk mengekspor ratusan truk pikap ke Suriah.
Pemberitaan ABC pada 6 Oktober 2015 menyebutkan pejabat anti-teror Amerika telah meminta Toyota untuk membantu memastikan cara ISIS mendapatkan truk pikap dan SUV di Suriah, Irak, dan Libya.
Toyota dalam jawabannya mengatakan tidak mengetahui cara ISIS mendapat kendaraan. Toyota menjelaskan, telah mengarahkan seluruh cabangnya untuk mematuhi prosedur dan integritas perusahaan.
"Kebijakan ketat untuk tidak menjual kendaraan yang berpotensi pembelinya mungkin menggunakan atau memodifikasinya untuk aktivitas paramiliter atau teroris," kata Ed Lweis, Direktur Kebijakan Publik dan Komunikasi Toyota, yang berkantor di Washington.
Selain mensuplai truk pikap Toyota, sejumlah negara Teluk diduga kuat mensuplai ISIS di Suriah dengan peralatan perang.
"Negara-negara Arab telah membeli senjata dari Barat untuk sejumlah kelompok teroris di Suriah untuk digunakan di kawasan utara dan selatan negara itu," kata sumber kepada situs berita Palestina, Al-Manar.
Seolah menjawab dugaan ini, pada Oktober 2015, Arab Saudi mengumumkan negaranya telah mensuplai senjata rudal antitank dalam program TOW kepada milisi di Suriah. Senjata itu digunakan pasukan Suriah yang didukung pasukan angkatan udara Rusia dalam pertempuran di Suriah.
Kepada BBC, pejabat Arab Saudi membenarkan pengiriman 500 rudal antitank TOW untuk milisi Pasukan Pembebasan Suriah (FSA).
ALALAM | ABC | MARIA RITA