Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Perompak Somalia
Perompak Somalia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia membenarkan adanya warga negara Indonesia yang bebas dari tawanan perompak Somalia setelah ditawan selama kurang lebih empat tahun. “Berita itu benar. Menteri Luar Negeri akan memberikan pernyataan,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal, Minggu, 23 Oktober 2016.

Menurut Iqbal, Kementerian Luar Negeri RI sedang menangani beberapa hal terkait informasi tersebut sejak beberapa hari lalu. Rincian lengkap mengenai penanganan WNI yang baru bebas tersebut akan disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi, Senin, 24 Oktober 2016.

Dilansir dari laman Reuters, Sabtu, 23 Oktober 2016, perompak Somalia membebaskan 26 orang yang berasal dari Indonesia, Cina, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Taiwan. Para pelaut tersebut ditawan sejak Maret 2012, saat kapal yang mereka mereka naiki dibajak di dekat Seychelles, Samudera Hindia.

“Mereka (tawanan yang bebas) sempat bermalam di Galkayo (Somalia), dan akan tiba di Nairobi, Kenya,” kata Manajer Forum Oceans Beyond Piracy wilayah Afrika Timur John Steed, Sabtu, 22 Oktober 2016.

Menurut Steed, satu orang di kapal itu tewas saat pembajakan berlangsung. Sementara dua lainnya, meninggal karena penyakit selama penyanderaan. Di antara 26 orang yang bebas, ada satu yang dirawat karena luka tembak di kaki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belum ada informasi pasti mengenai cara pembebasan para tawanan itu. Saat ditanya Reuters, Walikota Galkayo Hirsi Yusuf Barre mengaku tak tahu apakah pembebasan itu melibatkan uang tebusan atau tidak.

Sumber Tempo menyatakan empat anak buah kapal asal Indonesia yang berhasil dibebaskan, antara lain Sudirman (24 tahun) asal Batam, Supardi (34 tahun) asal Cirebon, Adi Manurung (32 tahun) asal Medan, dan Elson Pesireron (32 tahun) asal Seram. Namun malang bagi satu ABK WNI lainnya, Nasirin. Dia meninggal dunia pada Mei 2014 karena sakit malaria.

YOHANES PASKALIS | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.


Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia
Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.


Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.


Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.


Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.


Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.


Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo Alam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.


SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.


Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

AP/Carlos Dias, NATO
Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.


Ini Alasan SBY Emoh Blak-blakan Soal Operasi Sinar Kudus

22 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Tony Hartawan
Ini Alasan SBY Emoh Blak-blakan Soal Operasi Sinar Kudus

"Saya menahan diri dua bulan untuk tidak berbicara karena saya tidak ingin prajurit yang sedang bertugas, jiwa dan raganya dikorbankan," kata Yudhoyono.