TEMPO.CO, Los Angeles - Setelah dianugerahi Nobel Sastra 2016, keberadaan penyanyi sekaligus pencipta lagu terkenal asal Amerika Serikat, Bob Dylan, justru tidak diketahui. Dylan belum merespons pengumuman dari Akademi Swedia selaku panitia Nobel itu.
Penghargaan tersebut mengukuhkan Bob Dylan sebagai musikus dan penulis lagu pertama dalam sejarah yang memenangi penghargaan bergengsi ini. Namun Akademi merasa kesulitan menghubungi Dylan atau pihak terkait untuk memberikan penghargaan itu.
"Kami telah menghentikan upaya menghubungi dia. Kami sudah menyampaikan apa pun yang kami butuhkan kepada manajer dan kerabatnya untuk mendapatkan konfirmasi dari Dylan. Namun kami belum mendapatkan hasil," ujar Direktur Administrasi Akademi Swedia Odd Zschiedrich, seperti dilansir CNN International.
Zschiedrich mengatakan pihaknya telah menghubungi manajemen yang menaungi Dylan. Namun hingga saat ini panitia belum mendapatkan konfirmasi apa-apa. Panitia tetap akan menggelar penganugerahan seperti biasa. Dylan tetap mendapatkan penghargaan itu meski tidak hadir dalam malam penganugerahan. "Sampai saat ini kami masih menunggu kabar dari Dylan," katanya.
Keberadaan Dylan menghilang bak diembus angin. Padahal, Senin lalu, Dylan sempat menggelar konser di Las Vegas. Hingga sejauh ini, Dylan belum memberikan tanggapan apa-apa tentang penghargaan itu. Dylan dijadwalkan menerima penghargaan ini bersama lima peraih hadiah Nobel 2016 pada 10 Desember 2016, bertepatan dengan peringatan hari kematian Alfred Nobel.
Dylan bukanlah musikus pertama yang menerima hadiah Nobel di bidang sastra. Sebelumnya, Rabindranath Tagore menjadi orang pertama pada 1913 sebagai penerima penghargaan bergengsi itu.
Setelah melalui perdebatan, lirik lagu yang diciptakan Dylan paling dihormati di antara beberapa karya terbesar sastra yang pernah dilahirkan.
Dylan dipilih sebagai pemenang atas karyanya sebagai penyair besar dalam tradisi lagu berbahasa Inggris. Lagu yang membawa Dylan meraih Nobel Sastra 2016 adalah Blowin in The Wind dan The Times They are a Changin.
CNN INTERNATIONAL | LARISSA