TEMPO.CO, Pentagon - Sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Korea Utara sedang melakukan uji coba rudal balistik pada pukul 04.33 waktu Korea, Sabtu dinihari, 16 Oktober 2016. Uji coba itu dilakukan di dekat Kota Kusong, Korea Utara.
Dikutip dari Express pada Sabtu dinihari, rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara berukuran menengah dengan spekulasi jarak sekitar 1.500-2.400 mil. "Kami sangat mengutuk tindakan ini dan tes rudal lainnya oleh Korea Utara," kata juru bicara Pentagon, US Navy Comander Gary Ross.
Baca:
Ngeri, Resor Wisata Terkenal Turki Dihujani Roket
Vajiralongkorn Belum Mau, Eks Panglima Jadi Raja Sementara
Gary mengatakan kekhawatiran Amerika Serikat meningkat setelah ada uji coba tersebut. Amerika, ujar dia, ingin mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan. Dia juga meminta agar para sekutunya, termasuk Korea Selatan dan Jepang, siap tempur melawan Korea Utara.
Pentagon merilis peluncuran rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara. Tahun ini, Korea Utara telah beberapa kali melakukan tes percobaan nuklir atau rudal.
Pada Agustus lalu, pejabat Jepang dan Korea Selatan mengatakan, rudal balistik diluncurkan sekitar 1.000 kilometer dan mendarat di dekat wilayah perairan Jepang. Sebulan berikutnya, Korea Utara juga melakukan uji coba dengan daya ledak besar sehingga mengakibatkan gempa 5 skala Richter.
Uji coba rudal ini pertama kali dideteksi militer Amerika Serikat. "Kami bermaksud meningkatkan kekhawatiran kami di PBB untuk memperkuat tekad internasional dalam meminta tanggung jawab Korea Utara untuk tindakan itu."
EXPRESS | THE GUARDIAN | AVIT HIDAYAT