Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Raja Bhumibol Adulyadej, Dicintai Rakyatnya Dihormati Dunia  

image-gnews
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej bersama Ratu Sirikit menghadiri perayaan King's Coronation ke-60 di Bangkok, 9 Juni 2006. Selama berkuasa, Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk dua kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014.  REUTERS
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej bersama Ratu Sirikit menghadiri perayaan King's Coronation ke-60 di Bangkok, 9 Juni 2006. Selama berkuasa, Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk dua kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok- Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, 88 tahun, mangkat hari ini, 13 Oktober 2016 pukul 15.52 waktu setempat di rumah sakit Siriraj, Bangkok. Raja yang dirawat di rumah sakit sejak hari Minggu, 9 Oktober menderita gagal ginjal dan hati kronis.

Bhumibol Adulyadej merupakan raja yang banyak menarik perhatian masyarakat dunia, mengingat ia adalah penguasa tahta monarki terlama di dunia dan berbagai aktivitasnya. 

Lahir di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, pada 5 Desember 1927, Raja Bhumibol, anak bungsu dari tiga bersaudara itu telah memimpin tahta negeri Gajah Putih tersebut sejak 9 Juni 1946, menggantikan kakaknya Raja Ananda Mahidol, yang meninggal dibunuh di istana di tahun yang sama. Belum jelas penyebab Mahidol dibunuh.

Baca:
5 Fakta Vajiralongkorn, Pengganti Raja Thailand Bhumibol
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Mangkat
Raja Thailand Kritis, Parlemen Gelar Sidang Khusus

Raja Bhumibol  resmi memimpin kerajaan pada tahun 1950 saat menyelesaikan pendidikannya di Swiss. Raja Bhumibol yang juga dikenal sebagai Raja Rama IX menghabiskan masa mudanya di luar negeri, yakni bersekolah hingga kuliah di Swiss.

Bermodalkan pendidikan di luar negeri, Raja Bhumibol cukup baik dalam memimpin negaranya. Dia sangat dicintai rakyatnya atas segala upayanya dalam membangun negeri terutama perhatian lebihnya terhadap kaum tani.

Dalam tahun-tahun awal kepemimpinannya, Raja Bhumibol dibayangi oleh serangkaian kekuasaan militer yang kuat. Namun dengan dukungan dari anggota kerajaan lain dan jenderal militer yang simpatik terhadapnya, ia berhasil memperbaiki kembali citra monarki. Termasuk serangkaian tur ke provinsi terpencil, dan melalui berbagai proyek kerajaan terutama pembangunan pada bidang pertanian.

Berdasarkan hukum Thailand, Raja tidak memiliki kewenangan yang luas dalam urusan politik, namun pada 1973 ia melakukan intervensi politik pertamanya. Tindakan itu diambil menyusul serangkaian penembakan terhadap demonstran pro demokrasi oleh junta militer.

Dia mengizinkan para pendemo untuk berlindung di istana dari serangan tanpa ampun pemerintah militer saat itu yang dipegang oleh Thanom Kittikachorn. Tidak lama kemudian rezim tersebut tumbang dan digantikan rezim lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andilnya dalam dunia politik berlanjut pada 1981, ketika sekelompok perwira militer melakukan kudeta terhadap Perdana Menteri Jenderal Prem Tinsulanond. Unit yang setia kepada raja kemudian berhasil merebut kembali Bangkok dari kekuasaan para pengkudeta.

Pada tahun 1992 ia kembali melakukan intervensi ketika puluhan demonstran ditembak setelah memprotes mantan pemimpin kudeta, Jenderal Suchinda Kraprayoon, untuk menjadi perdana menteri. Raja memanggil Jenderal Suchinda dan pemimpin protes, purnawirawan Jenderal Chamlong Srimuang, dan memarahi mereka saat mereka berlutut. Intervensinya tersebut berhasil memulihkan demokrasi elektoral dan konstitusi baru pun dibuat.

Setelah itu, jarang terjadi kericuhan politik hingga pada 2006 ketika Perdana Menteri Thaksin Shinawatra berkuasa. Namun Raja Bhumibol menolak campur tangan, walau ada desakan dari rakyat. Meskipun demikian, pengaruhnya masih dipandang penting. Rakyatnya mempercayainya sebagai manusia setengah dewa.

Berbagai penghargaan diraihnya, terutama pada 2006 dia mendapat penghargaan khusus dari Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan. Raja Bhumibol Adulyadej dianugerahi Lifetime Achievement Award di bidang Pembangunan Manusia.

Kesehatan Raja Bhumibol menurun sejak menderita sakit infeksi paru-paru pada September 2009. Sejak itu Raja sering masuk rumah sakit untuk berbagai penyakit.

Pada Minggu,9 Oktober Raja Bhumibol Adulyadej yang telah bertahta selama 70 tahun tersebut dilaporkan dalam kondisi yang tidak stabil. Kesehatannya berada di level yang paling buruk dari sebelumnya. Ayah empat anak tersebut menjalani perawatan hemodialisis di Rumah Sakit Siriraj. Pihak istana juga mengumumkan bahwa tekanan darah raja turun drastis dengan maslah yang terdapat pada hati dan ginjal.

Pada hari Kamis, 13 Oktober pihak istana mengumumkan secara resmi tentang Raja Bhumibol Adulyadej mangkat  di Rumah Sakit Siriraj pada pukul 15.52 waktu setempat.

BBC|MARIA FRANSISCA | YON DEMA | MR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Thailand Berang Timnas Thailand Kalah dari Indonesia, Ini Profil Maha Vajiralongkorn Raja Terkaya di Dunia

22 Mei 2023

File foto Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn menghadiri Royal Ploughing Ceremony di Bangkok, Thailand, 13 Mei 2015. Ia meminta waktu untuk diumumkan secara resmi sebagai Raja Thailand. Ia mengaku butuh waktu untuk berkabung bersama rakyat Thailand, usai wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej. REUTERS
Raja Thailand Berang Timnas Thailand Kalah dari Indonesia, Ini Profil Maha Vajiralongkorn Raja Terkaya di Dunia

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn berang kepada timnas Thailnad usai kalah dari Indonesia di SEA Games 2023. Begini profil raja terkaya di dunia.


Kisah Ratu Sirikit, Istri Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang Disanjung Rakyatnya

12 Agustus 2022

File foto Raja Bhumibol Adulyadej bersama istrinya, Ratu Sirikit saat menghadiri upacara kremasi massal sebagai simbolis untuk tentara Thailand dan warga sipil yang tewas dibunuh oleh pemberontak komunis di Bangkok, Thailand, 12 April 1977. AP Photo
Kisah Ratu Sirikit, Istri Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang Disanjung Rakyatnya

Ratu Sirikit memikat Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej dan resmi menjadi pendamping hidupnya. Ia memiliki 38 gelar kehormatan dan sidanjung rakyatnya.


Profil Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand Pemegang Rekor Monarki Terlama Dunia

9 Juni 2022

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej bersama Ratu Sirikit menghadiri perayaan King's Coronation ke-60 di Bangkok, 9 Juni 2006. Selama berkuasa, Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk dua kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014.  REUTERS
Profil Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand Pemegang Rekor Monarki Terlama Dunia

Kala itu Bhumibil berusia 19 tahun dan tercatat menjadi raja ke-9 dari Dinasti Chakri Thailand, atau dijuluki pula Raja Rama IX.


Aktivis Pro-Demokrasi Thailand Kritik Sikap Raja Maha Vajiralongkorn

25 Oktober 2020

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menyapa para bangsawan saat mereka meninggalkan upacara keagamaan untuk memperingati kematian Raja Chulalongkorn di The Grand Palace di Bangkok, Thailand, Jumat, 23 Oktober 2020. Namun di akhir Agustus 2020, Vajiralongkor kembali menganggkat Sineenat sebagai selirnya. REUTERS/Athit Perawongmetha
Aktivis Pro-Demokrasi Thailand Kritik Sikap Raja Maha Vajiralongkorn

Raja Maha Vajiralongkorn memuji tindakan seorang warga yang membawa foto mendiang Raja Bhumibol Adulyadej saat demonstrasi pro-demokrasi.


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


Usai Kremasi Raja Thailand, Bangkok Malam Hari Kembali Berdenyut

27 Oktober 2017

The Great Victory Chariot diarak dalam prosesi pemakaman untuk mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej sebelum Upacara Kremasi Kerajaan di depan Grand Palace di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. REUTERS
Usai Kremasi Raja Thailand, Bangkok Malam Hari Kembali Berdenyut

Warga setempat dan wisatawan mengikuti upacara kremasi Raja Thailand.


Hormati Kremasi Raja Thailand, Kawasan Hiburan Malam Tutup

27 Oktober 2017

Warga mengenakan pakaian hitam saat berlangsungnya upacara Kremasi Raja Bhumibol Adulyadej di jalanan di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. Abdullah Zulkifli, Counselor KBRI Bangkok
Hormati Kremasi Raja Thailand, Kawasan Hiburan Malam Tutup

Jalan Khao Son di Thailand yang dikenal sebagai tempat hiburan bagi para backpacker juga tutup untuk menghormati prosesi kremasi Raja Thailand


Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

26 Oktober 2017

The Great Victory Chariot diarak dalam prosesi pemakaman untuk mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej sebelum Upacara Kremasi Kerajaan di depan Grand Palace di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. REUTERS
Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.


Selama Kremasi Raja Thailand, Beberapa Tempat Pelancongan Tutup

26 Oktober 2017

 The Great Victory Royal Chariot ditarik oleh pejabat militer Thailand yang menggunakan seragam untuk persiapan upacara kremasi Raja Thailand Bhumibol Adulyadej di Grand Palace di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. REUTERS/Athit Perawongmetha
Selama Kremasi Raja Thailand, Beberapa Tempat Pelancongan Tutup

Jenazah Raja Thailand Bhumibol Adulyadej dikremasi dan sejumlah tempap pelancongan tutup, juga kawasan bisnis dan restoran.


Narapidana Beri Penghormatan Terakhir kepada Raja Thailand

26 Oktober 2017

Warga membawa foto Raja Bhumibol Adulyadej saat menunggu untuk menghadiri acara kremasi di dekat Grand Palace, Bangkok, Thailand, 25 Oktober 2017. Raja Bhumibol wafat pada Kamis malam, 13 Oktober 2017  dalam usia 88 tahun. REUTERS/Athit Perawongmetha
Narapidana Beri Penghormatan Terakhir kepada Raja Thailand

Narapidana di semua penjara di Thailand memberikan penghormatan terakhir kepada Raja Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi.