TEMPO.CO, ST.LOUIS - Debat kedua calon presiden Amerika Serikat yang baru saja digelar di Washington University, St. Louis, Louisiana, Ahad malam waktu setempat. Baru beberapa menit dimulai, kedua kandidat, Hillary Rodham Clinton dari Partai Demokrat dan Donald J.Trump dari Partai Republik langsung berdebat sengit tentang video dan rekaman pembicaraan cabul Trump yang beredar pada Jumat pekan lalu.
“Saya memiliki banyak perbedaan pandangan dan kebijakan dengan bekas kandidat Republik. Tapi saya tidak pernah mempertanyakan kelayakan mereka untuk mencalonkan diri,” kata Clinton dalam debat yang ditayangkan langsung oleh stasiun televisi CNN, Ahad malam waktu setempat, 9 Oktober 2016.
Tapi Clinton menilai Donald Trump berbeda. "Donald Trump berbeda. Sejak Juni lalu, saya sudah mengatakan bahwa dia tidak layak karena pernyataannya tentang perempuan, imigran, muslim, warga dengan disabilitas dan lainnya," ucapnya.
Trump pun membalas tak kalah sengit. Ia menyebut Hillary juga bukanlah sosok suci terkait skandal seks yang melibatkan suaminya, Bill Clinton, saat menjabat sebagai presiden.
Salah satu tamu Trump di debat tersebut adalah perempuan yang pernah diperkosanya saat berusia 12 tahun. Terdakwa perkosaan dibela oleh Hilary yang waktu muda sempat menjadi pengacara.
Hillary menjawab dengan santai, “Dia (Trump) bisa mengatakan apa saja untuk menyelamatkan karirnya. Yang pasti, dia telah banyak berbuat kesalahan dan tidak pernah meminta maaf kepada siapa pun yang disinggungnya.”
Debat panas antara kedua kandidat membuat penonton yang berada di ruangan tersebut riuh. Kedua moderator, Cooper Anderson dan Martha Raddatz terpaksa meminta hadirin untuk menahan diri.
CNN | SITA PLANASARI AQUADINI