TEMPO.CO, New York - Meski telah dikonversi ke perangkat baru oleh Samsung, ponsel model Samsung Galaxy Note7 tetap terbakar dalam sebuah pesawat pada Rabu, 5 Oktober 2016, di Amerika Serikat. Pemiliknya, Brian Green, menegaskan, ia telah mengganti ponselnya setelah Samsung mengingatkan masalah baterai pada model Galaxy Note7 dan ada kemungkinan terbakar atau meledak.
Menurut laporan BBC, insiden itu terjadi setelah Brian memasukkan ponselnya ke dalam kantong celana ketika menaiki pesawat Southwest Airways dari Louisville, Kentucky menuju Baltimore, Maryland. Brian kemudian mendengar ledakan kecil dan asap keluar dari sakunya. "Saya mengeluarkan perangkat tersebut dan melempar ke lantai karena khawatir meledak di tangan saya," ujar Brian.
Baca Juga
Gatot Brajamusti, Aspat, dan Seks 'Threesome' di Padepokan
Buron Kasus Dimas Kanjeng Menyerahkan Diri
Brian mengatakan perangkatnya dalam keadaan mati saat disimpan di kantongnya. Dia menambahkan, ada ikon persegi hitam pada kemasan perangkat, simbol yang Samsung tambahkan untuk membedakan perangkat lama dan yang baru. Tanda itu dimaksudkan sebagai sertifikat dari model pengganti. Penerbangan tersebut, yang masih belum berangkat ketika kejadian, terpaksa dibatalkan, dan penumpang lain dipindahkan.
Sementara itu, Samsung “tidak mendukung” pernyataan Brian bahwa teleponnya dikonversi ke keluaran baru. "Selagi kami tidak mendapatkan perangkat yang dipertanyakan, kami tidak dapat memberi kepastian itu melibatkan model baru Note7," kata Samsung dalam sebuah pernyataan. Samsung kini menggandeng pemerintah dan perusahaan penerbangan Southwest untuk mendapatkan perangkat tersebut.
Baca Juga
Beredar Foto Jokowi-Dimas Kanjeng Salaman, Apa Kata Istana?
Soal Jelmaan Malaikat, Ini Blakblakan Kubu Gatot Brajamusti
Note7 keluaran pabrikan Korea Selatan, yang digadang-gadang pesaing iPhone 7, bulan lalu ditarik secara besar-besaran menyusul laporan terkait perangkat yang mudah terbakar. Pihak Samsung berjanji memperbaiki masalah yang diidentifikasi pada baterai tersebut dan akan menggantikan dengan yang baru. Kelemahan pada baterai juga memaksa badan penerbangan di beberapa negara melarang penggunaan perangkat itu di pesawat.
BBC | CNN | YON DEMA
Simak Juga
Kisah Dimas Kanjeng 'Munculkan' Motor hingga Durian
Kasus Pemerkosaan: Pemeriksaan Gatot Sempat Disetop karena...