TEMPO.CO, Jakarta - Konflik yang dipicu berbagai masalah di dunia memunculkan pertanyaan: masih adakah negara yang sungguh-sungguh bebas dari konflik pada tahun ini?
Laporan Global Peace Index mengagetkan, karena hanya sepuluh negara yang benar-benar bebas dari konflik dari 163 negara yang disurvei lembaga ini untuk tahun 2016.
Sepuluh negara yang merdeka dari konflik itu adalah Botswana, Cile, Costa Rica, Jepang, Mauritius, Panama, Qatar, Swiss, Uruguai, dan Vietnam.
Baca: Foto Bocah Korban Perang di Suriah Kembali Kagetkan Dunia
Sedangkan negara-negara yang paling damai di dunia selama ini adalah Islandia, menyusul Denmark, Austria, Selandia Baru, dan Portugal—yang naik enam peringkat dari tahun sebelumnya.
Dibanding 2014, menurut laporan Global, saat ini tinggal segelintir negara di dunia yang sungguh-sungguh damai, tidak terlibat konflik, baik di dalam maupun luar negeri.
"Jika kita melihat dunia secara keseluruhan, jadinya semakin berkurang perdamaian dalam 12 bulan terakhir," kata Steve Killelea dari Institute for Economics and Peace, lembaga yang menghasilkan laporan ini, seperti dilansir Independent, Minggu, 2 Oktober 2016.
Baca: Waspada, Kelompok Ekstrimis Bertambah Kuat di Asia Tenggara
Menurut Global, memburuknya konflik di Timur Tengah, ketiadaan solusi untuk krisis pengungsi, dan meningkatnya kematian dalam kasus-kasus teroris besar telah memberikan kontribusi kepada dunia yang semakin tak damai pada 2016 dibanding setahun lalu.
Kontribusi konflik di Timur Tengah telah meluas di dunia. Bahkan Inggris, Prancis, Belgia, dan negara lain terseret konflik di Timur Tengah, sehingga negara-negara yang berada di kawasan Eropa ini mengalami perkembangan ancaman terhadap perdamaian dari kelompok teroris internasional.
Dampak konflik di Timur Tengah, ucap Killelea, terasa di dunia selama ini. "Jika kita keluarkan Timur Tengah dari indeks ini dalam satu dekade terakhir dan tahun lalu, dunia menjadi lebih damai."
Baca: Duterte Samakan Diri dengan Hitler, Mau Bunuh 3 Juta Pecandu
Buktinya, Global mencatat, ada 81 negara yang hidup lebih damai tahun lalu, dan saat situasi memburuk di Timur Tengah jumlahnya melorot menjadi 79 negara.
Ada tren yang terlihat jelas bahwa negara yang hidup lebih damai meningkat cepat, sementara negara yang kurang damai semakin memburuk dan menghasilkan apa yang disebut ketidaksetaraan perdamaian di seluruh dunia.
Mengapa ini terjadi? Menurut Killelea, alasan utamanya adalah ketidakmampuan semua pihak menyelesaikan konflik yang semakin membesar.
"Konflik di Afganistan dan Irak telah berangsur membaik dalam satu dekade ini, kemudian konflik berpindah ke Suriah tahun 2011, dan sesudah itu ke Libya dan Yaman. Kegagalan ini sungguh kunci masalahnya."
INDEPENDENT | MARIA RITA