TEMPO.CO, San Diego - Seorang pria berkulit hitam tewas ditembak petugas kepolisian di pusat belanja Broadway Village, daerah pinggiran El Cajon, Sand Diego, California, Selasa malam, 27 September 2016. Polisi menembaknya ketika Alfred Okwena Olango, 38 tahun—pria itu—dianggap membahayakan.
"Dia warga El Cajon," CNN melaporkan setelah insiden penembakan, Rabu, 28 September 2016.
Kematian Olango mengundang protes warga setempat, bahkan mereka menggelar aksi di sejumlah kawasan di pinggiran San Diego untuk menuntut tanggung jawab atas kematian Olango.
Sementara itu, Al-Jazeera dalam laporannya menyebutkan polisi terpaksa menembak mati Olango, yang dianggap sakit jiwa.
Melalui sebuah pernyataan yang disampaikan pada Selasa malam, 27 September 2016, atau beberapa waktu setelah penembakan, kepolisian El Cajon mengatakan pihaknya membenarkan kabar bahwa pihaknya telah menembak seorang pria.
"Dia tewas di sebuah rumah sakit," demikian pernyataan kepolisian El Cajon.
Kepala Kepolisian El Cajon Jeff Davis menerangkan, pria korban penembakan itu memang tidak bersenjata. Ketika petugas kepolisian meminta Olango mengeluarkan tangannya dari kantong celana, "Dia justru mengeluarkan benda dari sakunya."
Melihat hal itu, kata David, salah seorang polisi melumpuhkan Olango dengan senjata api karena merasa jiwanya terancam ulah Olango.
CNN | AL-JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN