Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Orang Teken Petisi Hapus Aturan Wanita Saudi Dikawal

image-gnews
Dua perempuan Saudi berjalan dengan memegang bendera Saudi Arabia saat berlangsungnya hari Nasional di Riyadh, Saudi Arabia. REUTERS
Dua perempuan Saudi berjalan dengan memegang bendera Saudi Arabia saat berlangsungnya hari Nasional di Riyadh, Saudi Arabia. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Riyadh-Ribuan warga Arab Saudi telah menandatangai petisi online yang mendesak pemerintah menghapus sistem pengawalan bagi wanita Saudi ke mana saja pergi. Sistem ini juga mewajibkan wanita Saudi meminta izin kepada suami atau saudara laki-lakinya untuk melakukan berbagai tugas mendasarnya.

"Perempuan harus diperlakukan sebagai warga negara seutuhnya. Ini bukan saja isu perempuan, ini juga untuk menekan laki-laki normal, ini tidak hanya untuk perempuan," kata Aziza Al-Yousef, aktivis yang menentang sistem pengawalan dalam satu dekade ini seperti dikutip dari Guardian, 27 September 2016.  

Beberapa tahun terakhir, gerakan protes menuntut sistem pengawalan diakhiri terus bertumbuh. Yousef dan aktivis terkenal lainnya memulainya sejak lima tahun lalu dengan menggelar pelatihan dan melakukan pendidikan mengenai sistem pengawalan dari sisi agama.

Perlawanan terhadap sistem pengawalan mencapai puncaknya pada musim semi setelah kelompok pemantau HAM, Human Rights Watch (HRW) merilis laporan tentang sistem pengawalan itu.

Para pendukung penghapusan sistem pengawalan di Arab Saudi kemudian menyebarkan gerakan penyadaran akan isu ini dengan membuat tagar #IAmMyOwnGuardian.

Peneliti di bidang kesehatan perempuan, Hala Aldosari, kemudian menuliskan petisi itu dan berkarya berdasarkan laporan HRW. Menurut Aldosari, kampanye dengan membuat tagar itu meraih dukungan banyak perempuan dari berbagai usia dan latar belakang.

Dalam kurun waktu dua hari setelah petisi online disebar, sekitar 2.500 perempuan mengirim telegram ke kantor Raja Saudi untuk mendesaknya mengakhiri sistem pengawalan. Adapun petisi sudah diteken 14.682 setelah diunggah di Twitter.

Pemerintah Arab Saudi sebetulnya sudah dua kali menyetujui penghapusan sistem pengawalan, yakni tahun 2009 dan 2013. Persetujuan ini setelah Dewan Nasional HAM Bersatu mengkajinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang terjadi adalah sejumlah reformasi misalnya sistem yang memudahkan wanita bekerja, penunjukkan wanita sebagai dewan penasehata Raja, dan mengizinkan perempuan untuk memberikan suara dan maju dalam pemilihan kepala pemerintahan kota. Sayangnya, reformasi ini memberikan pembatasan terhadap hak asasi wanita, termasuk sistem pengawalan tidak kunjung dihapus.

Padahal menurut Hamid M Khan sebagai Deputi Direktur Rule of Law Collaborative di Universitas of South Caroline, banyak anggota keluarga kerajaan Saudi terbuka untuk gagasan penghapusan sistem wanita Saudi dikawal. Kendalanya datang dari para ulamah senior Saudi yang menolak mengubahnya.

Sementara menurut Yousef, sejumlah ulamah Saudi justru ikut meneken petisi online yang menuntut penghapusan sistem pengawalan bagi wanita Saudi. Hal ini mengindikasikan sistem pengawalan tidak berakar dari hukum Islam. "Mereka semuanya menyatakan hal ini bukan agama, ini semua peraturan pemerintah dan hal itu seharusnya diubah," kata Yousef.

Hukum Arab Saudi mewajibkan perempuan untuk meminta izin kepada keluarganya yang pria jika ingin berjalan-jalan, menikah, atau keluar tahanan. Dan sistem itu dibutuhkan untuk memberikan jaminan pekerjaan atau akses di bidang pelayanan kesehatan.

Pengawal itu adalah ayah dari si wanita dan suami jika wanita itu sudah menikah. Untuk janda, dapat meminta izin ke anak laki-lakinya.

GUARDIAN | MARIA RITA
Baca:
Tablet Samsung Terbakar Dalam Kabin Delta Airlines
Alasan Ahok Tak Menunda Pembongkaran Bukit Duri

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendag Tekankan Pentingnya Pelaku Usaha RI-Arab Saudi Bertemu

30 Mei 2023

Kolaborasi adalah kunci melalui partisipasi aktif Menteri Perdagangan APEC dan pembuat kebijakan dapat memberikan solusi atas berbagai tantangan ekonomi saat ini.
Mendag Tekankan Pentingnya Pelaku Usaha RI-Arab Saudi Bertemu

Kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi memiliki potensi besar karena selama ini masih dalam skala kecil.


Pimpin Ekspor 19 Ton Beras ke Arab Saudi, Anies Baswedan: Ini Bersejarah

20 Mei 2022

Gubernur Anies Baswedan bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pasokan beras di Kabupaten Ngawi/Facebook Anies Baswedan
Pimpin Ekspor 19 Ton Beras ke Arab Saudi, Anies Baswedan: Ini Bersejarah

Anies Baswedan memimpin pelepasan ekspor 1 kontainer produk beras FS Yasamin ke Riyadh, Arab Saudi, Jumat, 20 Mei 2022.


Pemerintah Pamerkan Tokopedia dan Traveloka ke Arab Saudi

5 Juli 2019

Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Rudiantara dan Menkominfo Arab Saudi Abdullah Al-Swalah menandatangani nota kesepahaman pengembangan ekonomi digital di Kantor Kominfo Arab Saudi di Riyadh Kamis,  4  Juli 2019. TEMPO/Sunudyantoro
Pemerintah Pamerkan Tokopedia dan Traveloka ke Arab Saudi

Indonesia mengenalkan Tokopedia dan Traveloka ke pemerintah Arab Saudi sebagai bagian dari kerja sama ekonomi digital antara dua negara.


Konjen RI Jadi Tamu Kehormatan Buka Puasa Koran Tertua Arab News

14 Mei 2019

Penyerahan plakat potongan edisi pertama Harian Arab News kepada Konjen RI Jeddah Dr. Mohamad Hery Saripudin di Assila Hotel, Arab Saudi, 12 Mei 2019.[KJRI Jeddah]
Konjen RI Jadi Tamu Kehormatan Buka Puasa Koran Tertua Arab News

Konsul Jenderal RI di Jeddah menjadi tamu kehormatan acara buka puasa yang diselenggarakan media tertua di Arab Saudi, Arab News.


Produk Laris, RI Tamu Kehormatan Pameran Franchise Arab Saudi

18 Maret 2019

Seminar Bilateral dalam bidang ekonomi yang diikuti oleh 25 pakar dan intelektual dari Indonesia. Dalam forum ini delegasi Indonesia dan Arab saudi membahas penguatan kerjasama ekonomi Antara Saudi dan Indonesia.[KBRI Arab Saudi/Tempo]
Produk Laris, RI Tamu Kehormatan Pameran Franchise Arab Saudi

Indonesia ditunjuk sebagai tamu kehormatan dalam acara World Franchise Exhibition 2019, yang akan diselenggarakan di Kota Al Khobar, Arab Saudi.


Menggugat Arab Saudi Atas Eksekusi Mati Zaini Misrin

20 Maret 2018

Ilustrasi hukuman mati. rt.com
Menggugat Arab Saudi Atas Eksekusi Mati Zaini Misrin

Syaiful Toriq masih ingin jasad sang ayah Muhammad Zaini Misri dipulangkan ke Tanah Air. Zaini Misrin dihukum pancung di Arab Saudi.


Bantu WNI, Indonesia Kirim Tim Penanganan Amnesti ke Arab Saudi  

27 April 2017

Para WNI yang izin tinggalnya sudah lewat (overstay) menjalani program Amnesti 2017 yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI
Bantu WNI, Indonesia Kirim Tim Penanganan Amnesti ke Arab Saudi  

Tim khusus untuk membantu WNI yang overstay terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Imigrasi, dan BNP2TKI.


4.000 WNI Overstay di Arab Jalani Program Pengampunan  

25 April 2017

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir usai press briefing di Ruang Palapa Kemlu, Pejambon, Jakarta, 18 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
4.000 WNI Overstay di Arab Jalani Program Pengampunan  

Kementerian Luar Negeri membantu sekitar 4.300 WNI overstay di Arab Saudi untuk mengikuti program amnesti.


Kalla: Arab Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan, LIPIA Diperbanyak  

13 April 2017

Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.
Kalla: Arab Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan, LIPIA Diperbanyak  

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kerja sama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Arab Saudi akan ditingkatkan, di antaranya dengan memperbanyak LIPIA.


Arab Saudi Investasi di Malang pada Dua Sektor Ini

12 April 2017

KAA, Bendera nasional Arab Saudi. Wikipedia.org
Arab Saudi Investasi di Malang pada Dua Sektor Ini

Investasi itu meliputi bidang pendidikan dan peningkatan kualitas umat.