TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penulis terkemuka Yordania tewas ditembak di luar gedung pengadilan, setelah ia disidang dengan tuduhan menghina agama. Nahed Hattar ditembak tiga kali di luar gedung pengadilan itu, Minggu, 25 September 2016, demikian dilaporkan kantor berita Petra.
Pasukan keamanan segera membawa Hattar ke rumah sakit, namun jiwanya tidak tertolong. Polisi berhasil menangkap pelaku penyerangan Hattar, dan penyelidikan sedang berlangsung.
Hattar, seorang kolumnis dan pengamat politik, ditahan sejak bulan lalu setelah membagikan sebuah kartun di akun Facebook-nya, yang memicu kemarahan kelompok muslim. Gubernur Amman Khaled Abu Zeid memerintahkan penulis itu ditahan dan diadili.
Hattar didakwa telah menghina agama, menghasut perselisihan sektarian dan rasisme, karena membagikan kartun yang dimaksudkan untuk mengejek keyakinan ISIS.
Kantor Perdana Menteri Yordania mengecam pembunuhan itu. Juru bicara pemerintah, Mohammad al-Momani, mengatakan pelaku akan mendapat hukuman.
Daoud Kuttab, pemimpin Community Media Network, kepada Aljazeera, mengatakan pembunuhan terhadap Hattar menggambarkan kondisi memprihatinkan karena seseorang yang kita atau pemerintah tidak sukai rentan diserang. "Ini jelas-jelas ancaman terhadap intelektual."
CNN | DIKO OKTARA