TEMPO.CO, Milan - Seorang pengacara di Italia menggugat maskapai penerbangan Uni Emirat Arab, Emirates, gara-gara tidak nyaman dan mengalami kejang saat duduk bersebelahan dengan seorang penderita obesitas selama sembilan jam.
Seperti yang dilansir Mirror pada 23 September 2016, gugatan itu diajukan oleh Giorgio Destro dari Padua, Italia utara, yang menggunakan Emirates kelas ekonomi dari Cape Town, Afrika, ke Dubai. Ia merasa tergencet oleh tubuh penumpang obesitas yang duduk di sebelahnya.
Destro, yang mengaku sebagai penumpang setia Emirates dan anggota VIP Skywards, seharusnya memiliki hak untuk mendapat kursi yang diinginkan. Ia menyesal karena pihak Emirates tidak mengizinkan dia mengganti tempat duduk atau memohon maaf atas insiden itu.
Dia juga mengambil gambar selfie situasi yang dialaminya sebagai bukti dan menuntut ganti rugi sebesar 2.400 pound sterling (Rp 40,8 juta) dari Emirates. Destro, yang terbang ke Venesia melalui Dubai, juga meminta Emirates mengembalikan uang pembelian tiketnya dan beberapa biaya tambahan lainnya.
"Selama sembilan jam, saya terpaksa berdiri di jalur antara kursi dan duduk di tempat awak kabin ketika kosong. Saya menderita oleh penumpang di sebelah saya," kata Destro.
Maskapai Emirates dalam pernyataannya menolak berkomentar tentang kasus tersebut yang kini telah dibawa ke pengadilan. "Emirates tidak dapat mengomentari kasus tertentu karena merupakan masalah hukum yang sedang berlangsung," kata juru bicara Emirates.
Sidang perkara gugatan penumpang Emirates dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober ini di Padua.
MIRROR | DAILY MAIL | YON DEMA