TEMPO.CO, Sydney - Pihak berwenang Australia meragukan teori yang menyatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 terbakar sebelum menghilang pada dua tahun yang lalu.
Keraguan tersebut datang setelah memeriksa puing pesawat yang ditemukan awal bulan ini di Madagaskar. Potongan badan pesawat yang diduga milik MH370 tersebut dianggap tidak menunjukan adanya tanda-tanda kebakaran.
Namun, pihak berwenang juga mengatakan belum ada bukti bahwa puing-puing itu berasal dari MH370 yang menghilang pada Maret 2014 bersama dengan 239 orang didalamnya.
Penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing itu dianggap telah jatuh di sekitar wilayah selatan Samudera Hindia, setelah melenceng dari titik koordinat seharusnya. Hingga kini bangkai pesawat belum pernah ditemukan, selain beberapa puing yang diduga sebagai serpihan dan muncul di beberapa tempat berbeda.
Beberapa potongan puing terkait dengan penerbangan ditemukan di sepanjang barat garis pantai Samudera Hindia. Bagian pertama yang ditemukan adalah potongan sayap, atau dikenal sebagai flaperon, di pulau Reunion, Perancis, di Samudra Hindia pada Juli 2015.
Lima fragmen telah ditemukan oleh puing-puing pemburu Blaine Gibson, yang sebelumnya telah menemukan bagian-bagian lain dari pesawat. Potongan-potongan itu ditemukan di dekat Sainte Luce, Madagaskar. Dua potongan menunjukkan tanda terbakar, yang menurut ahli, bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi pada penerbangan MH370.
Namun, Menteri Transportasi Australia Darren Chester mengatakan pada Kamis, 22 September 2016, bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa tidak ada bukti barang itu terkena panas atau api. Adapun tanda gelap pada dua puing itu merupakan resin.
Australia telah memimpin pencarian pesawat yang hilang, menggunakan drone bawah air dan peralatan sonar dikerahkan dari kapal spesialis.
Pencarian, juga melibatkan Malaysia dan Cina, yang telah menjelajahi lebih dari 110.000 kilometer persegi dari zona pencarian yang ditetapkan, yakni sebesar 120.000 kilometer. Tiga negara tersebut telah sepakat jika tidak segera menemukan bukti baru yang kredibel maka pencarian akan berakhir di penghujung tahun ini.
BBC|CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA