TEMPO.CO, Washington - Pentagon mengklaim telah menewaskan orang nomor dua kelompok teroris ISIS yang disebut sebagai Abu Muhammad al-Adnani. Sebelumnya, Rusia juga mengklaim telah membunuh Al-Adnani pada akhir Agustus lalu.
Sekretaris pers Pentagon, Peter Cook, mengatakan serangan udara AS yang menargetkan Al-Adnani telah menewaskan kepala propaganda, perekrut, dan arsitek operasi teroris eksternal ISIS tersebut pada 30 Agustus 2016.
"Ini adalah salah satu dari serangkaian serangan yang berhasil membunuh para pemimpin tertinggi ISIS, termasuk mereka yang bertanggung jawab atas keuangan dan perencanaan militer, sehingga membuat teroris tersebut kesulitan untuk beroperasi," kata Cook dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Senin, 12 September 2016.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan Al-Adnani berada di antara 40 pemberontak Suriah yang tewas oleh jet Rusia Su-34 Bomber di Aleppo pada 31 Agustus.
ISIS telah mengatakan Al-Adnani, yang juga menjabat juru bicara utama kelompok teroris, meninggal pada 30 Agustus melalui serangan udara di Al-Bab, Provinsi Aleppo.
Al-Adnani yang lahir 39 tahun lalu di Binnish, Suriah utara, adalah salah satu pejuang asing pertama yang menentang pasukan koalisi AS di Irak setelah menyeberang dari perbatasan Suriah pada 2003.
Dia bersumpah setia kepada Abu Musab al-Zarqawi, Al-Qaeda, di Irak, yang kemudian dibunuh oleh AS. Al-Adnani dilaporkan ditangkap pada 2005 dan ditahan di sebuah kamp yang didirikan oleh militer AS dan dibebaskan pada 2010. Setelah dibebaskan, ia menjadi kepala juru bicara ISIS.
Al-Adnani merupakan salah satu pemimpin ISIS yang paling vokal dalam menyerukan serangan yang disebut "lone wolf" terhadap sasaran di negara-negara Barat. Pada September 2014, Al-Adnani mendorong umat Islam untuk membunuh orang Eropa dengan cara apa pun yang diperlukan.
AL ARABIYAH | NBC NEWS | YON DEMA
Baca:
Pakistan Tangkap 4 Santri WNI, Kemenlu: Masalah Overstay
Sebut Syiah Iran Bukan Islam, Mufti Besar Saudi Bakal Dicopot