TEMPO.CO, Jakarta - John Hinckley Junior, seorang pria yang pernah mencoba membunuh Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan pada Maret 1981, telah dibebaskan dari rumah sakit jiwa setelah 35 tahun dirawat di sana.
Pada Juli lalu, seorang hakim memutuskan Hinckley, 61 tahun, sudah tidak berbahaya bagi dirinya atau masyarakat. Hinckley sudah menghabiskan 17 hari dalam sebulan ini di rumah ibunya, yang berada di daerah Virginia, Amerika Serikat, dengan pengawalan ketat.
Nantinya, sebagai bagian dari pelepasannya dari rumah sakit jiwa, Hinckley harus menaati sejumlah aturan. Pertama, dia dilarang berbicara kepada media. Kedua, dia harus bekerja tiga hari dalam sepekan.
Selain itu, dia tidak diperbolehkan mengemudi lebih dari 30 mil dari rumah ibunya, atau 50 mil jika ditemani seseorang. Hinckley juga harus menemui psikiater sebanyak dua kali dalam sebulan.
Hakim Distrik Amerika Serikat Paul Friedman memutuskan bahwa secara medis Hinckley sudah tak memiliki gejala penyakit mental aktif, sejak tahun 1983.
Hinckley juga dilarang menghubungi salah satu korbannya, ataupun keturunan mereka, juga menghubungi Jodie Foster dan keluarganya. Kemudian keluarga dari Hinckley juga dilarang berbicara dengan media.
Adapun Hinckley didiagnosis mengidap psikosi akut, depresi berat, dan gangguan kepribadian narsistik. Dia telah dianggap stabil oleh pengadilan terhadap dua diagnosis pertama di atas, selama lebih dari dua dekade.
Pihak rumah sakit juga percaya bahwa pengobatan rawat inap lebih lanjut tak sesuai dengan kondisi Hnckley.
Hinckley menembak Presiden AS saat itu, Ronald Reagan, dan tiga orang lainnya di luar sebuah hotel di Washington, pada Maret 1981. Presiden Reagan tertembak di paru-paru namun bisa pulih kemudian.
Hinckley melakukan hal ini untuk membuat aktris Jodie Foster terkesan. Dia sangat terobsesi dengan Jodie Foster dan menjadi penguntit dari aktris itu. Pengadilan memutuskan dia tidak bersalah atas alasan kejiwaan, dan ia kemudian dikirim untuk perawatan di rumah sakit di Washington.
BBC | DIKO OKTARA