TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah pemberitaan Korea Utara yang kembali melakukan uji coba nuklir, sebuah laporan yang cukup menggelikan hadir dari negeri paling terisolasi di dunia tersebut.
Kali ini, sang pemimpin, Kim Jong-un, memberlakukan sebuah aturan yang menegaskan bahwa warganya dilarang membuat lelucon tentang dia dan menertawainya. Diktator itu juga melarang konstituennya membuat komentar sinis atau sarkasme tentang rezim totaliternya pada percakapan sehari-hari mereka.
Seperti dilansir Inquirer, Jumat, 9 September 2016, pemerintah mengumpulkan warganya untuk mengumumkan peringatan terbaru. "Seorang pejabat keamanan negara secara pribadi mengadakan pertemuan untuk mengingatkan warga setempat agar tidak memberikan komentar yang berpotensi melawan pemerintah," kata sumber anonim yang dikutip dalam sebuah laporan.
Menurut laporan, larangan itu muncul menanggapi dua frasa yang sangat populer di seluruh negara komunis itu, yaitu "Ini adalah kesalahan Amerika" dan "Orang bodoh yang tidak bisa melihat dunia luar." Dan yang digunakan untuk mengejek pemimpin tertinggi setelah ia tidak menghadiri perayaan yang diadakan di Rusia dan Cina untuk menandai akhir Perang Dunia II: "Terima kasih, Obama."
Ini bukan pertama kalinya Kim Jong-un membuat hukum yang kontroversial. Pada 2014, diktator itu melarang penggunaan namanya dan mengeluarkan larangan sementara pernikahan dan pemakaman pada Mei.
NY POST | INQUIRER | YON DEMA