TEMPO.CO, Singapura - Amerika Serikat mengeluarkan peringatan berkunjung (travel warning) ke Singapura setelah jumlah kasus virus Zika di Singapura meningkat drastis menjadi 82 kasus.
Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika (CDC) pada Selasa, 30 Agustus 2016, menjelaskan, Singapura sudah masuk daftar panduan perjalanan sementara.
"Perempuan yang sedang hamil jangan berkunjung ke Singapura. Jika pun harus berkunjung, bicaralah pertama-tama ke dokter Anda dan patuhi tahapan pencegahan gigitan nyamuk secara sungguh-sungguh selama perjalanan Anda," ujar CDS di situs resminya seperti dikutip dari Channel News Asia, 31 Agustus 2016.
Rekomendasi berita:
41 Kasus Virus Zika, Kebanyakan Penderita Pekerja Asing
Peneliti Cari Penawar Virus Zika dari Kombinasi Obat Lama
CDC juga mengharuskan perempuan hamil yang pulang ke Amerika dari Singapura dan mereka yang kemungkinan melakukan kontak seksual untuk melakukan tes infeksi virus Zika.
Dan bagi perempuan yang baru kembali dari Singapura dan berencana punya anak, CDC menyarankan untuk menunggu sedikitnya dua bulan terhitung dari tanggal kembalinya.
CDC juga mengingatkan mereka yang pulang dari Singapura segera melakukan langkah pencegahan gigitan nyamuk selama tiga minggu terhitung dari tanggal kembali dari Singapura. Hal ini untuk memastikan virus tidak menyebar ke nyamuk yang tidak terinfeksi virus Zika.
Baru-baru ini, Australia dan Inggris juga telah mendesak warganya untuk melindungi diri mereka dari gigitan nyamuk pembawa virus Zika saat berkunjung ke Singapura. Untuk warga Australia dan Inggris yang hamil diminta untuk menunda rencana perjalanannya.
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA