TEMPO.CO, Jakarta - Setahun setelah berhasil terbebas dari cengkeraman Boko Haram, pemerintah Nigeria mengizinkan warga Negara Bagian Borno memainkan musik dan tarian yang selama ini menjadi tradisi mereka.
Sebelumnya, masyarakat di Maiduguri, ibu kota Borno, acap kali memainkan musik dan tarian bila mereka berpesta merayakan hari kelahiran atau pernikahan di jalanan. Namun kegembiraan warga masyarakat lenyap ketika kelompok militan Boko Haram menguasai daerah mereka.
"Sebelum ada Boko Haram, jika Anda datang ke Borno, Anda akan menyukainya, Anda akan mencintainya," kata Zanna Hassa Boguma, seorang pegawai pemerintah negeri di Borno, kepada Aljazeera. "Borno adalah rumah bagi kebudayaan dan tradisi," ucapnya.
Hassan Boguma mengatakan, para pimpinan distrik di negara bagian telah diinstruksikan kembali ke domain dan memulai membangkitkan kembali seluruh aspek tradisi Borno dan warga masyarakat.
Dia menambahkan, dengan kembalinya perdamaian secara perlahan-lahan, warga Borno dapat mengekspresikan kebebasannya kepada masyarakat setelah bertahun-tahun terjadi konflik bersenjata. Perang di Nigeria selama enam tahun mengakibatkan sekitar 20 ribu nyawa melayang.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN