TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Uzbekistan Islam Karimov mendapatkan perawatan intensif setelah pria tangguh di negerinya itu menderita perdarahan otak. Informasi tersebut disampaikan anak perempuannya melalui media sosial, Senin, 29 Agustus 2016.
"Ayahku dirawat di rumah sakit setelah mengalami perdarahan otak pada Sabtu pagi, 27 Agustus 2016, waktu setempat. Sekarang beliau mendapatkan perawatan intensif," kata Lola Karimova-Tillyaeva, Duta Besar Uzbekistan untuk UNESCO, melalui tulisan di Instagram untuk pria berusia 78 tahun itu. Dia menambahkan, "Sejauh ini kondisinya stabil, namun terlalu dini memprediksi masalah kesehatan beliau."
Sejumlah menteri Uzbekistan pada Ahad, 28 Agustus 2016, mengatakan pemimpin negara pecahan Uni Soviet itu dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Namun pernyataan yang mereka sampaikan melalui kantor berita itu tidak memberikan keterangan rinci.
Masalah kesehatan Karimov sudah lama menjadi perbincangan umum, namun sulit diverifikasi sejak negara di Asia Tengah itu mengontrol ketat kebebasan informasi. Dia berada di tampuk kekuasaan sejak sebelum negeri yang memiliki perbatasan dengan Afganistan itu berpisah dengan Moskow pada 1991.
Karimov disebut-sebut tidak memiliki penerus yang jelas. Padahal negaranya tidak pernah mengadakan pemilihan umum yang adil, bebas, dan jujur sebagaimana pemantauan internasional. Putri tertuanya, Gulnar Karimova, seorang tokoh flamboyan, tampaknya berpotensi menjadi pengganti Karimov. Dia pernah menjalani tahanan rumah pada 2014 setelah melancarkan kritik terbuka terhadap para pejabat negara dan anggota keluarganya di akun Twitter.
Adapun putri paling muda Karimov, Karimova-Tillyaeva, berada di Paris. Dalam sebuah wawancara dengan wartawan pada 2013, terungkap bahwa dia tidak berbicara dengan kakaknya, Gulnara, selama 12 tahun.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN