TEMPO.CO, Budapest - Pemerintah Hungaria pada Jumat, 26 Agustus 2016, mengatakan berencana membangun tembok tambahan di perbatasan selatan dengan Serbia yang ditujukan untuk menahan masuknya imigran dan pengungsi.
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengatakan tembok penghalang baru akan dibangun di samping tembok lama, yang akan memperkuat pertahanan dalam merespons jika Turki mengubah kebijakan imigrasinya. Jika itu terjadi, ratusan ribu imigran akan muncul di perbatasan Hungaria.
"Perencanaan teknis sedang berlangsung untuk mendirikan sistem pertahanan yang lebih besar di sebelah garis pertahanan yang sudah ada," kata Orban, seperti dilansir Reuters, Jumat, 26 Agustus 2016. Orban mengatakan Hungaria juga akan meningkatkan jumlah polisi di perbatasan selatan.
Pagar kawat berduri dibangun di sepanjang perbatasan selatan Hungaria dengan Serbia dan Kroasia tahun lalu, sedikit-banyak telah berpengaruh dalam mengurangi arus pengungsi. Tahun lalu, ratusan ribu imigran pindah dari Balkan ke Eropa utara, yang kini telah berkurang drastis.
Orban mengatakan Hungaria harus mempersiapkan segala kemungkinan dari perkembangan kesepakatan antara Turki dan Uni Eropa untuk menekan imigrasi ke Eropa melalui Balkan. Berdasarkan kesepakatan yang ada, Turki setuju untuk membantu membendung gelombang imigran ilegal ke Uni Eropa dengan imbalan bantuan dana dan bebas visa wisata untuk warga Turki. Namun kondisi Turki saat ini, yang berdampak pada memanasnya hubungan politik dengan Barat, mengkhawatirkan Hungaria.
Presiden Turki Tayyip Erdogan telah berulang kali mengancam akan membuka pintu perbatasan karena menganggap para pemimpin Eropa tidak serius menaati perjanjian tersebut.
REUTERS | YON DEMA