TEMPO.CO, Athena - Masjid resmi pertama akan segera didirikan di Ibu Kota Yunani, Athena. Pembangunan ini sekaligus mengakhiri larangan selama hampir 180 tahun yang mencegah tempat ibadah bagi umat Islam di negara tersebut.
Kabar gembira bagi masyarakat muslim itu diumumkan setelah pemerintah menyetujui rancangan undang-undang untuk mempercepat rencana pembangunan masjid di lingkungan Votanikos di Athena.
Wali Kota Athena, Giorgos Kaminis, menggambarkan RUU baru itu sebagai satu langkah tegas untuk menghormati hak kebebasan agama.
Dana sebesar US$ 1,1 juta (Rp 14,5 miliar) akan digunakan untuk membangun masjid di sebuah pangkalan angkatan laut yang tidak terpakai yang dimiliki oleh angkatan laut Yunani.
Namun, beberapa penduduk Islam mengklaim bahwa lokasi masjid yang terletak di zona industri terpencil itu kurang sesuai.
"Masjid resmi lebih cocok didirikan di dekat atau di pusat kota," kata Presiden Asosiasi Islam Yunani, Naim Elghandour.
Tidak ada masjid baru yang dibangun sejak pemerintahan Kekaisaran Ottoman berakhir di Yunani pada 1829.
Di Athena, sekitar 200 ribu umat Islam menggunakan 100 masjid tidak resmi, seperti di dalam garasi atau ruang bawah tanah, yang dimodifikasi untuk salat berjemaah dan melakukan kegiatan keagamaan.
Masjid Tzistarakis di pusat Kota Athena adalah salah satu masjid yang tersisa di Athena dari era Ottoman yang kini telah diubah menjadi museum.
DAILY TIMES | PRESS TV | YON DEMA