TEMPO.CO, Darwin - Polisi Australia memburu empat anak muda yang meninggalkan tiga ekor buaya di kantor administrasi sebuah sekolah.
Video keamanan yang dirilis polisi Northern Territory memperlihatkan keempat tersangka dengan kepala tertutup masuk ke Taminmin College di Humpty Doo, yang berjarak 40 kilometer arah selatan Darwin, pada Minggu dinihari lalu.
Mereka mendorong masuk ketiga buaya dari jenis yang hidup di air laut itu lalu meninggalkannya. Rekaman tersebut juga menunjukkan para pelaku mencuri monitor komputer sebelum kabur.
"Mulut ketiga buaya betina itu diikat dan tampak lemas saat diselamatkan," kata polisi senior David Gregory, seperti dilaporkan ABC, Senin, 22 Agustus 2016.
Petugas taman margasatwa reptil-reptil itu ada kemungkinan dicuri dari peternakan buaya terdekat. Kemungkinan besar buaya-buaya itu tidak bisa diselamatkan karena kondisi kesehatannya yang buruk.
"Tinggal kulit dan tulang, tidak ada lagi isi pada hewan tersebut. Mereka hanya terdiam dan mudah ditangkap. Kami akan memastikan itu dari peternakan mana dan mencoba membawa hewan berkenaan balik ke peternakan itu tetapi melihat keadaannya, kemungkinan bertahan hidup sangat tipis," kata petugas taman margasatwa, Luke McLaren.
Polisi juga telah meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi empat orang yang wajahnya terekam dalam kamera keamanan. Buaya air asin adalah spesies yang dilindungi dan mengganggunya adalah tindak pidana.
Berdasarkan hukum Australia, orang yang kedapatan mengganggu satwa liar yang dilindungi akan didenda hingga US$ 77 ribu (Rp 1 miliar) atau hukuman penjara hingga lima tahun.
CHANNEL NEWS ASIA | GUARDIAN | ABC | YON DEMA