TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyatakan negara bagian Louisiana sebagai kawasan darurat bencana setelah sedikitnya lima orang tewas dan 200 ribu orang lainnya terperangkap banjir.
Pernyataan Obama itu disaampaikan setelah Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan petugas keamanan menyelamatkan sejumlah orang dari mobil, rumah-rumah yang direndam banjir, dan ancaman terhadap rumah sakit akibat luapan air pada Ahad, 14 Agustus 2016.
Kawasan yang paling parah direndam banjir akibat guyuran hujan deras itu mulai dari Pantai Teluk hingga ke Lembah Ohio. Hujan disertai badai mengarah ke barat menuju Texas. Seluruh warga Louisiana diminta tetap waspada. "Meskipun ada matahari, namun genangan air terus meningkat," kata Edwards.
Akibat genangan air tersebut, sekitar 5.000 warga masyarakat terpaksa tidur di penampungan sementara yang dibangun pemerintah negara bagian pada Sabtu, 13 Agustus 2016. Petugas kepolisian negara bagian Louisiana, Kolonel Michael Edmonson, mengatakan mereka mengerahkan sejumlah helikopter untuk membawa makanan dann air buat warga yang terperangkap banjir.
"Selain itu, mereka juga mengerahkan 1.700 Pengawal Nasional Louisiana, guna melakukan penyelamatan," tulis Al Jazeera, Senin, 15 Agustus 2016.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN