TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontak Suriah menolak klaim pasukan pemerintah termasuk milisi pendukungnya dari Hizbullah Libanon yang menyebutkan bahwa mereka telah mengambil alih kembali beberapa bagian Aleppo dari pemberontak.
Hassan al-Eshara, dari kelompok bersenjata Jaysh al-Islam, mengatakan kelompoknya dan beberapa organisasi bersenjata lainnya masih menguasai titik penting di sekitar Ramosa pada Selasa petang, 7 Agustus 2016, waktu setempat, meskipun pemerintah mengklaim menguasainya.
"Kami tidak kalah perang di kawasan tersebut, kami mengambil alih dari pasukan rezim tiga hari lalu," kata Eshra kepada Aljazeera melalui telepon dari garis depan. "Kemarin, rezim mencoba merebut kembali Ramosa tiga kali, tapi strategi mereka gagal."
Kelompok pemberontak ini melanjutkan, mereka bertempur sengit menahan serbuan pasukan pemerintah dan sekutunya di kawasan sebelah utara kota kunci. Eshra menerangkan kepada Aljazeera, bahwa pemberontak masih menguasai daerah Telat al-Snobarat di sebelah barat kota.
"Kawasan ini masih kami kontrol," ucapnya. Dia menambahkan, target pemberontak adalah kawasan industri dan ladang minyak di sebelah utara kota. Kawasan ini telah dilengkapi dengan senjata rudal.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN