TEMPO.CO, Jakarta - Gerilyawan Taliban menyerang konvoi wisatawan asing di Afganistan barat. Serangan ini melukai setidaknya enam penumpang dan satu sopir. Pejabat setempat, kepada BBC, mengatakan sekelompok wisatawan dikawal oleh personel militer Afganistan ketika hendak menuju ke Kota Herat.
Rombongan wisatawan terdiri atas delapan warga Inggris, tiga warga Amerika Serikat, dan satu warga Jerman. Beberapa orang dilaporkan mengalami luka ringan dan dirawat di rumah sakit. Seperti dilansir BBC, Kamis, 4 Agustus 2016, seorang juru bicara Taliban mengklaim pihaknya melakukan serangan tersebut.
Jailani Farhad, juru bicara Gubernur Herat, mengatakan para penyerang menggunakan tembakan senjata kecil dan peledak rakitan. Namun ia mengatakan hal itu belum jelas. Saat ini, para wisatawan ditahan di sebuah rumah sakit militer Italia di Kota Herat dan akan dievakuasi ke Kabul.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Sediq Sediqqi, kepada saluran berita Afganistan, Tolo, mengatakan para wisatawan telah dalam perjalanan dari Bamiyan ke Herat, melalui Ghor.
Penyergapan berlangsung di Distrik Chesht-e-Sharif. "Bantuan keamanan telah dikirim ke daerah," kata dia.
Meskipun pemberontakan masih sering berlangsung, Afganistan tidak tertutup untuk wisatawan setiap tahun. Wisata ini diselenggarakan oleh beberapa agen perjalanan. Provinsi Bamiyan sangat populer dengan turis yang tertarik akan budaya kuno dan keindahan alam. Banyak negara-negara Barat memberi imbauan perjalanan atau travel advise.
BBC | ARKHELAUS W.