TEMPO.CO, Washington DC - Hillary Clinton, calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat mendapat dukungan empat poin tambahan setelah berakhirnya Konvensi Nasional Partai Demokrat di Philadelphia. Dengan hasil tersebut, maka dia kini memimpin dengan tujuh poin atas Donald Trump dari Partai Republik dalam perlombaan untuk menduduki Gedung Putih.
Menurut sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh CBS News pada Selasa 2 Agustus 2016, Hillary menerima dukungan sebanyak 46 persen pemilih nasional yang mengatakan mereka akan memilihnya pada November mendatang. Sedangkan Trump hanya menerima suara sebanyak 39 persen.
Setelah Partai Republik menggelar konvensi sebelum rivalnya, Trump menerima dukungan dua poin tambahan, menyebabkan kedua calon waktu itu dalam posisi sama kuat.
Masalah utama Hillary saat itu adalah pandangan negatif rakyat AS terhadapnya yang masih belum berubah. Namun setelah Partai Demokrat mengadakan konvensi pekan lalu di Philadelphia, keadaan sudah mulai berubah.
Sebanyak 55 persen pemilih terdaftar memiliki pandangan negatif terhadap Hillary dibandingkan hanya 36 persen berpandangan positif terhadapnya. Persentase pandangan positif itu mengalami peningkatan sebesar lima poin dan persentase pandangan negatif telah turun sebanyak enam poin.
Sebanyak 31 persen memiliki pandangan positif terhadap Trump, dan kondisi itu tidak berubah sebelum Partai Republik mengadakan konvensi dan sebanyak 52 persen memiliki pandangan negatif terhadapnya.
Trump unggul di antara kulit putih tanpa gelar sarjana, sementara Clinton memiliki keunggulan antara kulit putih dengan gelar sarjana.
Survei dilakukan dari 29 hingga 31 Juli lalu melibatkan 1.393 orang dewasa dan memiliki margin kesalahan yang kecil yakni sebanyak tiga persen.
CNN juga memiliki hasil yang kurang lebih sama dalam survei nasionalnya terkait elektabilitas kedua calon tersebut. Menurut CNN, Hillary mengungguli Trump dengan presentase 52 persen berbanding 43 persen.
CNN | CBS | YON DEMA