TEMPO.CO, Jakarta - Tayangan video berdurasi sembilan menit menebar ancaman teror terbaru dari kelompok teroris ISIS yang ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Dengarkan Putin, kami akan datang ke Rusia dan akan membunuhmu di rumahmu," ujar milisi ISIS dengan mengenakan penutup wajah melalui video, seperti dikutip dari Express.co.uk, 1 Agustus 2016.
Setelah itu, milisi ISIS mengatakan Rusia menjadi target serangan berikutnya dan menyerukan anggota ISIS untuk melakukan serangan. "Lakukan jihad dan bunuh dan lawan mereka."
Tidak jelas sumber yang menayangkan video itu. Namun video tersebut dibagikan lewat pesan aplikasi Telegram yang sebelumnya pernah digunakan ISIS untuk mengirim pesan terornya.
Sebelumnya, ISIS telah melancarkan serangan di negara-negara Eropa, seperti Inggris, Jerman, dan Prancis.
Rusia dan Amerika Serikat telah membahas rencana memperkuat kerja sama militer dan intelijen menghadapi ekstremis Islam.
Pada akhir 2015, ISIS menyerukan muslim untuk melancarkan "perang suci" melawan Rusia dan Amerika. Adapun Rusia dan Amerika Serikat melakukan serangan bersenjata lewat udara di wilayah Suriah dengan sasaran ISIS.
EXPRESS | ARANEWS| MARIA RITA