TEMPO.CO, Jakarta - Bayezid Hossain, 4 tahun, lahir dengan kondisi sangat langka. Ia tampak seperti seorang pria usia 80-an tahun. Wajah anak kecil ini bengkak, kulitnya kendur, sakit sendi, dan mata cekung.
Bayezid yang tinggal di luar Magura, Bangladesh Selatan, juga sulit buang air dan giginya mulai lemah dan rusak. Anak-anak di desanya menyebut dia dengan panggilan 'orang tua'. Awalnya, mereka takut bermain dengan Bayezid.
Orang tua Bayezid sedih tak terkira setelah diberitahu oleh dokter bahwa anak mereka tidak mungkin hidup melewati usia 15 tahun. Karena kondisi langka yang dideritanya yaitu Progeria dan Cutis Laxa. Progeria adalah penyakit kelainan genetika yang membuat fisik bayi terlalu cepat menua. Sedangkan Cutis Laxa gangguan jaringan ikat yang membuat kulit sangat mudah teregang dan menggantung.
Ibu Bayezid yang kini berusia 18 tahun, Tripti Khatun, kagum pada kemampuan mental anaknya. "Bayezid belajar berjalan pada usia tiga tahun tetapi giginya sudah lengkap pada usia tiga bulan,” ujar Tripti yang melahirkan Bayezid pada usia 14 tahun.
Saat Bayezid lahir di sebuah rumah sakit bersalin pemerintah, 2012 Tripti dan suaminya Lovelu Hossain (22), sedih. Tripti mengaku sangat ketakutan melihat anaknya. “Dia tampak seperti alien dan itu memilukan bagi saya,” ujarnya.
Setelah mereka kembali ke rumah, berita tentang Bayezid dengan cepat menyebar ke seluruh desa. Para tetangga berbaris di luar rumah mereka untuk melihat Bayezid. Tetapi suami istri itu mendapat dukungan.
Lovelu bekerja sebagai buruh upah harian. Dia dan istrinya adalah sepupu pertama. Pernikahan gaya ini merupakan praktek yang normal di wilayah pedesaan Bangladesh dan Asia Selatan. Lovelu dan Tripti sudah pernah ke rumah sakit, tempat-tempat suci, dan fakir untuk menyembuhkan penyakit anaknya.
Namun, situasinya tetap sama dan kondisi anaknya bahkan lebih buruk dari hari ke hari. "Tapi saya bangga padanya. Dia sangat cerdas dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya,” ujarnya. “Dia mengerti kondisinya tapi dia tidak suka bicara tentang hal itu.”
Debashis Bishwas, seorang konsultan dari Rumah Sakit Pusat Magura, di Magura, bertemu dengan Bayezid bulan lalu dan percaya bahwa dia menderita Progeria dan Cutis Laxa. Ia khawatir Bayezid hanya bisa hidup selama 15 tahun.
"Kami hanya bisa menyarankan keluarga untuk mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit seperti Dhaka Medical College Hospital atau Bangabandhu Sheikh Mujib Medical University di Dhaka, karena tidak ada pengobatan di sini,” ujar Debashis.
"Hal ini sangat menyakitkan untuk melihat bahwa anak pertama kami menderita penyakit, kami bahkan tidak bisa mengobati,” kata Lovelu, sang ayah. “Kami ingin lebih banyak anak tapi kami terlalu takut.”
Seperti orang tua lainnya, kata dia, mereka ingin anaknya hidup panjang dan sehat. “Tetapi kami merasa hanya keajaiban yang akan menyelamatkan kami sekarang,” ucap Lovelu.
MIRROR | REZKI ALVIONITASARI